JAKARTA - Kegiatan sehari-hari yang dilakukan dengan banyak duduk dapat berdampak sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Kebanyakan duduk dapat memicu risiko berbagai penyakit bahkan kematian.
Dikutip dari Mirror, pada Senin, 14 April 2025, ahli jantung dari NYU Langone, Stephen Williams, mengatakan bahwa kebiasaan duduk dan malas bergerak sama berbahayanya dengan kebiasaan merokok.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, kurang dari sepertiga orang dewasa yang beraktivitas fisik 150 menit setiap minggu. Selain itu, sebanyak satu dari empat orang dewasa duduk lebih dari 8 jam sehari.
Terlalu banyak duduk dapat berkaitan dengan masalah penyakit jantung, peningkatan berat badan, depresi, hingga beberapa jenis kanker. Tak hanya itu, penelitian juga menemukan keterkaitan antara duduk terlalu lama dengan peningkatan risiko kematian dini.
BACA JUGA:
“Gaya hidup yang tidak banyak bergerak kini dianggap sebagai ‘gaya hidup merokok baru’. Seburuk itu,” kata Williams.
Williams mengatakan bahwa aktivitas fisik atau olahraga merupakan faktor yang sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Aktivitas fisik membantu mengelola berat badan, menurunkan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol tetap stabil, memperkuat tulang dan otot, hingga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Tak hanya itu, aktivitas fisik juga meningkatkan fungsi otak yang berkaitan dengan penurunan stres, depresi, dan kecemasan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tiap orang melakukan aktivitas fisik beberapa menit dalam sehari agar tetap bergerak, salah satu yang paling mudah adalah jalan kaki.
“Jika Anda benar-benar tidak banyak bergerak, tapi berjalan-jalan pun dapat bermanfaat,” lanjut Williams.
Untuk memperoleh manfaat maksimal dari jalan kaki, kecepatan jalan dapat ditingkatkan menjadi jalan cepat. Disarankan jalan kaki setidaknya 4 km/jam untuk meningkatkan intensitas.