JAKARTA - Bermimpi ketika tidur merupakan hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Namun, tak semua orang bisa mengingat dengan jelas mimpi yang mereka alami ketika sudah terbangun.
Menurut pakar kesehatan tidur dari Harvard Medical School, Deirdre Barret, mengatakan bahwa seseorang tidak bisa mengingat mimpinya karena dipengaruhi oleh durasi tidur. Seperti diketahui, mimpi terjadi dalam tahap Rapid Eye Movement, tahap tidur yang ditandai dengan gerakan mata cepat, disebut juga sebagai tidur bermimpi.
Seseorang yang bangun dari tidur REM biasanya akan mengingat mimpi yang dialami. Namun, jika tidur berlangsung lama tanpa terbangun atau terganggu, seseorang cenderung tidak mengingat mimpinya.
“Umumnya Anda harus bangun dari tidur REM untuk mengingat mimpi. Sebaliknya, jika Anda masuk ke tahap tidur berikutnya tanpa terbangun, mimpi itu tidak akan pernah tersimpan dalam ingatan jangka panjang,” kata Derdre Barret, dikutip dari Scientific American, pada Senin, 7 April.
Saat tidur, otak manusia tetap aktif layaknya terbangun. Ketika sadar, area otak dapat memindahkan ingatan ke dalam penyimpanan jangka panjang.
BACA JUGA:
Namun, meskipun saat tidur otak aktif, tetapi beberapa area untuk penyimpanan jangka panjangnya tidak aktif. Adapun bisa menyimpan memori mimpi lamanya hanya bertahan 30 detik, sehingga semakin lama tidur seseorang maka semakin tidak mudah mengingat mimpi.
Selain itu, gender juga ternyata mempengaruhi kualitas ingatan mengenai mimpi. Wanita cenderung lebih banyak mengingat mimpi dibandingkan pria.
Faktor usia juga mempengaruhi ingatan soal mimpi. Semakin muda seseorang, maka semakin mudah ia untuk mengingat mimpinya, begitu sebaliknya.
Di sisi lain, kepribadian juga dapat berpengaruh dalam kemampuan mengingat mimpi. Seorang dengan kepribadian introvert lebih handal mengingat mimpi dibandingkan yang ekstrovert.
“Orang yang lebih tertutup dan fokus ke dalam cenderung mengingat lebih banyak mimpi. Sementara, mereka yang lebih ekstrovert dan berorientasi pada tindakan cenderung mengingatnya (mimpi) lebih sedikit,” jelas Deidre Barret.