JAKARTA - Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang memiliki peran penting dalam menyaring darah, membuang zat sisa, serta mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Setiap harinya, ginjal bekerja tanpa henti untuk mengeluarkan limbah metabolisme dan kelebihan cairan melalui urine. Namun, ketika fungsi ginjal mulai menurun akibat kerusakan atau penyakit tertentu, berbagai masalah kesehatan dapat muncul. Salah satu tanda awal yang sering terjadi adalah pembengkakan atau edema pada kaki.
Kerusakan ginjal dapat terjadi secara perlahan tanpa disadari hingga akhirnya menyebabkan gangguan serius. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala awal penyakit ginjal agar dapat melakukan pencegahan dan pengobatan sejak dini.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, penyakit ginjal dapat menyebabkan penumpukan cairan dan garam dalam darah karena ginjal tidak mampu bekerja secara optimal.
Akibatnya, cairan yang tidak dikeluarkan dengan baik oleh tubuh akan menumpuk di jaringan, menyebabkan pembengkakan atau edema. Selain di kaki, edema juga sering terjadi di tangan dan sekitar mata, terutama pada pagi hari.
BACA JUGA:
Selain itu, kerusakan pada pembuluh darah kecil yang bertugas menyaring darah di ginjal dapat menyebabkan sindrom nefrotik. Kondisi ini ditandai dengan berkurangnya kadar protein dalam darah, yang akhirnya memicu retensi cairan dan edema di berbagai bagian tubuh.
Meskipun edema merupakan salah satu tanda yang sering muncul, penyakit ginjal juga dapat menimbulkan berbagai gejala lain yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa gejala penyakit ginjal yang umum terjadi:
1. Kulit Gatal dan Kering
Ginjal yang tidak bekerja dengan baik akan kesulitan membuang zat sisa dari dalam darah. Akumulasi racun dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah kulit kaki, seperti ruam dan rasa gatal yang mengganggu. Selain itu, penyakit ginjal juga dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh, yang berdampak pada kesehatan tulang dan kulit. Hal ini membuat kulit menjadi lebih kering dan mudah iritasi.
2. Kram Otot yang Sering Terjadi
Kram otot, terutama di kaki, bisa menjadi tanda adanya ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh akibat gangguan fungsi ginjal. Ginjal berperan dalam mengatur kadar natrium, kalium, dan kalsium dalam darah. Jika kadar elektrolit ini tidak seimbang, fungsi otot dan saraf bisa terganggu, menyebabkan kram atau kejang otot yang sering terjadi.
3. Selalu Merasa Lelah dan Sulit Berkonsentrasi
Kelelahan yang berkepanjangan bisa menjadi tanda bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik. Ginjal memiliki peran dalam memproduksi hormon eritropoietin, yang berfungsi untuk merangsang produksi sel darah merah. Jika produksi hormon ini menurun, jumlah sel darah merah dalam tubuh juga berkurang, menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Hal ini dapat mengakibatkan rasa lelah yang berlebihan serta kesulitan dalam berkonsentrasi.
4. Perubahan Warna dan Tekstur Urine
Perubahan pada urine juga bisa menjadi indikasi adanya masalah pada ginjal. Berikut beberapa perubahan yang perlu diwaspadai:
- Urine berbusa: Menandakan tingginya kadar protein dalam urine, yang bisa menjadi tanda awal penyakit ginjal.
- Urine berwarna kecokelatan atau sangat pucat: Bisa jadi tanda adanya gangguan pada proses penyaringan di ginjal.
- Urine berwarna kemerahan: Bisa disebabkan oleh kebocoran darah ke dalam kandung kemih akibat infeksi, batu ginjal, atau bahkan tumor.
Penyakit ginjal sering berkembang secara perlahan tanpa menimbulkan gejala yang nyata pada tahap awal. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting, terutama bagi individu yang memiliki risiko tinggi, seperti penderita diabetes, hipertensi, atau riwayat keluarga dengan penyakit ginjal.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal antara lain:
- Mengonsumsi makanan sehat yang rendah garam dan tinggi serat
- Menjaga tekanan darah dan kadar gula darah tetap stabil
- Minum air putih yang cukup setiap hari
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang sehat
- Menghindari konsumsi obat atau suplemen yang dapat merusak ginjal tanpa pengawasan dokter