JAKARTA - Kanker rahim adalah jenis kanker yang berkembang di dalam rahim, organ reproduksi wanita tempat janin berkembang selama kehamilan. Kanker ini terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu kanker endometrium dan sarkoma rahim.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kanker endometrium merupakan kanker yang berkembang di lapisan dalam rahim (endometrium). Ini adalah jenis kanker rahim yang paling umum. Sementara, sarkoma rahim adalah jenis kanker yang lebih langka, berkembang di otot atau jaringan pendukung rahim (miometrium).
Penyebab pasti kanker rahim belum sepenuhnya diketahui. Namun, mutasi genetik pada sel-sel rahim menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, sehingga membentuk tumor.
Gejala
Gejala kanker rahim bisa menyerupai gangguan kesehatan lain, sehingga perlu diperhatikan tanda-tanda berikut:
- Perdarahan vagina tidak normal, seperti perdarahan setelah menopause atau di luar siklus menstruasi.
- Nyeri atau kram di bagian bawah perut atau panggul.
- Keputihan yang tidak biasa, terutama jika berwarna putih atau bening setelah menopause.
- Menstruasi yang sangat berat, berkepanjangan, atau terjadi lebih sering pada wanita di atas 40 tahun.
- Kesulitan atau nyeri saat buang air kecil.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker rahim meliputi:
1. Faktor Hormon
- Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dapat meningkatkan pertumbuhan sel endometrium yang tidak normal.
- Penggunaan terapi estrogen tanpa progesteron.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang menyebabkan produksi hormon tidak seimbang.
2. Usia dan Riwayat Menstruasi
- Wanita di atas 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi.
- Menstruasi yang dimulai sebelum usia 12 tahun atau menopause setelah usia 50 tahun meningkatkan risiko karena paparan hormon estrogen yang lebih lama.
- Wanita yang belum pernah hamil juga berisiko lebih tinggi.
3. Kondisi Kesehatan dan Gaya Hidup
- Obesitas
Lemak tubuh dapat mengubah hormon androgen menjadi estrogen, sehingga meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh.
- Diabetes
Penyakit ini sering dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin, yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim.
- Diet tinggi lemak hewani
Makanan berlemak tinggi dapat berkontribusi pada obesitas dan perubahan hormon.
4. Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik
- Sindrom Lynch
Kelainan genetik yang meningkatkan risiko kanker usus besar dan kanker rahim.
- Riwayat keluarga dengan kanker rahim atau kolorektal.
5. Penggunaan Obat Tertentu
- Tamoxifen
Obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara, tetapi dapat meningkatkan risiko kanker rahim.
BACA JUGA:
- Terapi radiasi ke panggul
Radiasi sebelumnya di daerah panggul dapat merusak DNA sel rahim dan meningkatkan risiko kanker.