Bagikan:

JAKARTA - Menunda-nunda pekerjaan sudah menjadi kebiasaan oleh banyak orang. Menunda tugas atau pekerjaan hingga menit terakhir atau batas deadline sering dianggap hal biasa, padahal sebenarnya bisa menjadi pemicu stres.

Kebiasaan menunda pekerjaan bukan sekedar masalah manajemen waktu yang berantakan. Peneliti mengungkap bahwa kebiasaan ini terjadi karena kegagalan seseorang dalam menata dirinya.

Salah satu faktor utama seseorang menunda pekerjaan adalah anggapan mereka harus menunggu suasana hati bagus atau mood untuk mengerjakannya. Padahal pada kenyataannya terus menunggu waktu yang tepat tidak membuat waktu yang diperlukan tersebut datang.

Terdapat penyebab umum lainnya seseorang memiliki kebiasaan menunda pekerjaan, dikutip dari Very Well Mind, pada Selasa, 4 Februari 2025. Mulai dari tidak mengetahui apa yang harus dilakukan, tidak peduli akan pekerjaan tersebut, percaya diri sendiri bekerja lebih baik jika dekat batas waktu deadline, tak memiliki inisiatif untuk memulai, hingga menunda karena mengerjakan hal lainnya.

Beberapa kondisi mental juga bisa menjadi pemicu seseorang menunda pekerjaan. Salah satunya adalah depresi, yang membuat tidak berdaya dan kekurangan energi. Depresi juga bisa menjadi pemicu keraguan terhadap diri sendiri bisa melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak.

Selain depresi, gangguan obsesif-kompulsif (OCD) juga berkontribusi terhadap kebiasaan menunda pekerjaan. Sifat perfeksionis seseorang dengan OCD menjadi pemicu rasa takut membuat kesalahan, sehingga keseringan menunda pekerjaan.

Meski demikian, kebiasaan tersebut masih bisa diubah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengubah kebiasaan menunda pekerjaan di antaranya membuat to-do-list harian, paksa diri sendiri untuk mengerjakannya, dan hindari gangguan seperti menghabiskan waktu bermain media sosial.