Bagikan:

JAKARTA - Kucing memiliki reputasi sebagai hewan suka menyendiri, tetapi rupanya mereka bisa memiliki ikatan erat dengan pemiliknya. Bahkan para ahli mengatakan bahwa mereka dapat menawarkan sesuatu, bahkan lebih kuat daripada kesetiaan. Anda mungkin sudah menyadarinya kalau menghabiskan waktu berkualitas dengan kucing dapat membuat Anda merasa tidak terlalu stres, lebih rileks, dan secara umum lebih baik. Faktanya, baik Anda sedang berjuang melawan kecemasan atau hanya merasa sedih sesaat, kucing dapat menjadi sumber dukungan sosial yang sangat baik. 

Membantu Mengatasi Masalah

Survei terkini tentang hewan peliharaan dan kesehatan mental oleh American Psychiatric Association dan American Veterinary Medical Association menyadur Good Housekeeping, Kamis, 30 Januari, menemukan bahwa 84 persen pemilik hewan peliharaan melaporkan bahwa hewan peliharaan mereka memiliki dampak positif pada kesehatan mental mereka. 

Bagi dua pertiga peserta survei, memiliki hewan peliharaan merupakan kunci pola pikir positif. Howard Liu, M.D., M.B.A., ketua Dewan Komunikasi American Psychiatric Association, seorang psikiater dewasa dan anak serta ketua Departemen Psikiatri UNMC, mengatakan bahwa berteman dengan kucing sangat bermanfaat dan bermakna bagi orang-orang yang berjuang melawan kecemasan, depresi, dan gangguan spektrum autisme serta orang dengan riwayat trauma.

Tentu saja, kucing bukanlah obat ajaib, kata Dr. Liu: "Setiap orang dan setiap kucing itu unik, jadi memiliki hewan peliharaan tidak menjamin kesehatan mental lebih baik." Namun, orang-orang yang hidup dengan kondisi kesehatan mental kronis. Sering kali menyebut menghabiskan waktu dengan kucing sebagai strategi mengatasi masalah ketika mereka sedih, cemas, atau takut.

Kekuatan Belaian

Sebenarnya, sekadar menepuk-nepuk kucing beberapa kali dapat membuat seseorang merasa tenang. Membelai bulu kucing dapat menurunkan tekanan darah dan dapat membantu merasa tidak terlalu stres dengan menurunkan kadar hormon stres kortisol dan meningkatkan produksi hormon oksitosin yang membuat tubuh merasa senang. Dr. Liu menjelaskan bahwa membelai kucing dan ditemani kucing dapat sangat membantu mereka menghadapi masa-masa sulit. "Kita hidup di dunia di mana orang-orang semakin kesepian dan terisolasi," katanya. Untungnya, kucing dapat menawarkan persahabatan dan rasa kepemilikan.

Membentuk Kebiasaan

Jika sedang berjuang dengan kesehatan mental, mungkin terasa sulit bahkan untuk bangun dari tempat tidur, mandi, menyiapkan makanan, dan menangani aspek-aspek lain dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kucing memiliki jadwal secara langsung berdampak pada pemiliknya untuk memiliki aktivitas serupa.

Kucing akan mengingatkan kapan waktunya makan dan kapan mereka menginginkan perhatian. Bermain dengan kucing dapat meringankan suasana hati dan membantu mengalihkan perhatian dari hal-hal negatif pada kesehatan mental Anda. Selain itu, kucing dapat membantu pemiliknya merasa tidak sendirian dan mendorong melewati hari berat.

"Kesepian memiliki faktor risiko pada kesehatan fisik dan mental, seperti halnya merokok. Memelihara kucing dapat membantu orang merasa terhubung dan memberi mereka rutinitas harian sehingga dapat membantu orang tersebut dan hewan peliharaan mereka," kata Dr. Liu. 

Manfaat memelihara kucing tentu saja bukan pengganti menjalani terapi atau mencari dukungan kesehatan mental lainnya. Tetapi persahabatan dengan kucing dapat menjadi bagian penting dari keseluruhan rencana perawatan kesehatan mental dan sistem pendukung.