Status Quo Kompleks Masjidilaqsa Dipertahankan, tapi Ada Kekerasan
Masjid Al-Aqsa. (Wikimedia Commons/Nikeman916)

ACEH - Israel mengaku punya komitmen untuk mempertahankan status quo kompleks Masjidilaqsa yang mencegah orang-orang Yahudi beribadah di kompleks keagamaan itu. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid.

Dia mengeluarkan komentar tersebut saat konferensi pers pada Minggu. Komentar itu muncul setelah lebih dari seminggu terjadi kekerasan di kawasan Masjidilaqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Kekerasa tersebut telah menyebabkan lebih dari 200 warga Palestina terluka akibat serangan pasukan keamanan Israel.

"Umat muslim salat (di sana), non-muslim hanya berkunjung," kata Lapid, seperti dikutip VOI dari The National News, 25 April.

Status Quo Kompleks Masjidilaqsa Dipertahankan, tetapi Ada Kekerasan

Situs keagamaan yang disengketakan itu dianggap sebagai tempat tersuci dalam Yudaisme dan ketiga tersuci dalam Islam.

"Tidak ada perubahan, tidak akan ada perubahan, kami tidak punya rencana untuk membagi (situs) antar agama," tegas Menlu Lapid kepada wartawan.

Muslim Palestina dibuat meradang dengan meningkatnya jumlah kunjungan Yahudi ke kompleks Masjidilaqsa, di mana oleh konvensi lama orang Yahudi bisa berkunjung ke tempat tersebut, tetapi tidak diperbolehkan berdoa.

Ketegangan atas kunjungan tersebut telah meningkat dengan tumpang tindihnya Bulan Suci Ramadan dan perayaan Paskah Yahudi selama seminggu, yang berakhir pada Hari Sabtu.

Kekerasan di Yerusalem Timur yang diduduki memicu kekhawatiran konflik Israel-Palestina yang lain, mirip dengan perang 11 hari yang terjadi pada tahun lalu antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza. Ketika itu konflik dipicu oleh kerusuhan serupa di Masjidilaqsa.

Diketahui, pejabat Palestina dan militan telah beberapa kali menuduh Israel berusaha untuk membagi Al Aqsa menjadi bagian Yahudi dan Islam atau waktu kunjungan, seperti situs suci sensitif lainnya di dekat Hebron.

Benarkan Kekerasan di Masjidilaqsa Terkait Hamas dan Jidad Islam?

Mereka telah menyuarakan kemarahan atas serangan berulang kali oleh pasukan keamanan Israel ke kompleks masjid. Namun, Menlu Lapid menyalahkan ketegangan baru di lokasi itu pada "teroris" yang mencoba menghasut kekerasan.

"Organisasi teroris telah mencoba membajak Masjidilaqsa untuk menciptakan pecahnya kekerasan di Yerusalem, dari sana konflik kekerasan di seluruh negeri," paparnya.

Dia menuduh Hamas dan Jihad Islam (kelompok militan lain di daerah kantong Palestina) mengirim "ekstremis" dengan senjata dan bahan peledak untuk menggunakan kompleks Al Aqsa "sebagai pangkalan untuk menghasut kerusuhan dengan kekerasan".

"Mereka melakukan ini untuk membuat provokasi, untuk memaksa polisi Israel memasuki masjid dan mengusir mereka," tandasnya.

"Satu-satunya alasan polisi memasuki masjid dalam beberapa pekan terakhir adalah untuk mengusir mereka," ungkapnya.

Israel pada Sabtu mengumumkan penutupan tidak terbatas satu-satunya penyeberangan sipil dari Jalur Gaza, sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan dari Gaza. Perlintasan tersebut digunakan oleh sekitar 12.000 warga Palestina di Gaza yang memiliki izin untuk bekerja di Israel.

Artikel ini telah tayang dengan judul Status Quo Kompleks Masjid Al Aqsa, Menlu Israel: Tidak Ada Perubahan, Umat Muslim Salat, Non-Muslim hanya Berkunjung.

Selain status quo kompleks masjidilaqsa, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.