Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pendapatan per kapita secara Nasional baru mencapai 5.000 dolar AS per tahun.

Sementara itu, Airlangga menyampaikan pendapatan per kapita secara Nasional masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Jakarta yang sudah mencapai 22.000 dolar AS per tahun.

"Jakarta ini income per capita-nya 22.000 (dolar AS), secara nasional kita memang masih 5.000 (dolar AS)," ujarnya dalam Bina Diskon Lebaran 2025, Jumat, 14 Maret.

Oleh sebab itu, Airlangga mendorong momentum saat ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha ritel di daerah-daerah, termasuk Jakarta untuk menghadirkan berbagai kegiatan belanja dengan promo menarik untuk meningkatkan minat belanja masyarakat.

"Jadi ini waktunya bagi kita untuk mendorong daerah-daerah dan juga Jakarta dan beberapa daerah lain agar tujuan wisata itu berbasis event dan Indonesia menawarkan petualangan berbelanja dan petualangan kuliner yang tidak kalah yang ketiga yang perlu kita garap adalah souvenir," tuturnya.

Airlangga juga mengungkapkan potensi souvenir Indonesia juga dapat menjadi brand internasional, seperti halnya Korea yang berhasil memasarkan Sulwhasoo.

"Kalau Korea bisa mendorong nama Jawa jadi brand internasional, kan brand Beauty Sulwhasoo itu kan kayak orang Jawa. Itu bisa menjadi brand yang setara dengan brand-brand yang lain. Saya pikir brand-brand Indonesia juga bagus dan jadikan itu sebagai souvenir," jelasnya.

Ia berharap produk Indonesia, seperti kopi luwak, teh, dan kerajinan tangan, dapat dipromosikan sebagai souvenir unggulan yang dapat membawa nama Indonesia di kancah internasional.

"Nanti pengusaha Indonesia yang berangkat ke luar negeri harus bawa Kopi Luwak misalnya dengan packaging yang bagus, teh yang bagus, kemudian berbagai kita punya handcraft yang sangat unik," tuturnya.