Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sedang dalam proses mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Akuisisi bank tersebut ditargetkan rampung di bulan April 2025.

Adapun akusisi BVIS ini dilakukan olej perseroan dalam rangka spin off atau pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN Syariah.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan akuisisi BVIS ini akan diputuskan secara resmi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN yang akan digalar Maret mendatang.

“Walaupun secara letter dari Kementerian (BIMN) kan udah setuju, calon pembelinya udah setuju, udah sepakat sama kita, udah CSPA (conditional sale and purchase agreement). Tinggal memang tunggu keputusan formalnya di RUPS, kan harus lewat mekanisme RUPS. Setelah RUPS, baru kita nanti lakukan SBA bersama dengan Victoria Syariah,” tuturnya saat ditemui di Kawasan GBK, Jakarta, Minggu, 9 Februari.

Terkait dengan spin off UUS BTN Syariah, Nixon bilang akan dilakukan setelah PT Bank Victoria Syariah berhasil diakuisisi oleh perseroan.

“Abis RUPS ini kan Maret akhir ya. Jadi mungkin antara April dan Mei. Setelah akusisi (rampung), kita spin-off,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nixon bilang aset BTN Syariah akan dialihkan ke BVIS yang sudah dimiliki oleh BTN nantinya. Setelah spin off ini rampung, maka BTN Syariah akan berganti nama.

“Jadi yang ada di BTN Syariah akan ditaruh ke sana. Nanti namanya kita ganti. Namanya juga kita mau ngusulin ke pemerintah. Belum boleh dikasih tau dulu dong. Kalau udah beli baru boleh kita ganti nama. Ini masih milik orang sekarang,” ucap Nixon.

Nixon mengatakan ketika spin off rampung, maka UUS BTN ini akan menjadi pemain bank syariah besar yang akan bersaing dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di dalam ekosistem perbankan syariah.

“Jadi dia akan ada dua player industri syariah di Indonesia yang besar. BSI dan BTN Syariah apapun namanya nanti. Memang fokusnya BTN Syariah yang paling besar masih di perumahan dan ini jadi saling melengkapi dengan BSI,” katanya.

Lebih lanjut, Nixon mengatakan kompetisi dua bank syariah besar ini juga akan berdampak positif bagi nasabah. Sebab, akan ada persaingan positif dalam hal pelayanan dan juga harga.

“Kompetisi kan yang diuntungkan konsumen. Nah ini juga menyebabkan masing-masing akan terus-menerus berusaha memperbaiki kualitas layanan. Kira-kira harapannya kayak gitu. Bagus kan buat kalian (nasabah), ada persaingan harga, ada persaingan layanan,” tuturnya.