Kemenhub Sebut Tiket Pesawat Sudah di Ujung Batas Atas saat Musim Lebaran
Pesawat (foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Perbubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyebut bahwa sudah ada tren kenaikan harga tiket pesawat menjelang Lebaran 2024. Bahkan, sudah ada maskapai penerbangan yang membanderol harga tiket di ujung tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan pemerintah.

“Memang rata-rata sudah di ujung TBA ya,” tuturnya ditemui di Kementerian Kominikasi dan Informastika (Kominfo), Jakarta, Senin, 25 Maret.

Lebih lanjut, Adita menjelaskan bahwa tren kenaikan harga tiket ini terlihat begitu jelas lantaran pada Januari lalu merupakan low season. Sementara saat ini sudah mulai memasuki periode high season.

“Memang kelihatan jadi drastis itu karena memang kita habis low season. Januari itu kan semua ngasih harganya murah banget ya, terus begitu masuk high season demand naik otomatis ini kan mekanismenya maskapai naikin harga sampai batas atas,” ucapnya.

Adita menjelaskan bahwa tren kenaikan harga tiket ini sudah terlihat di rute-rute gemuk. Dia bilang semakin gemuk rute atau semakin banyak permintaan maka harga akan menjadi tinggi.

“Tren itu udah mulai kelihatan, khususnya untuk penerbangan yang memang di hari-hari penuh ya, kalau kita libat trennya itu di H-7 sampai H+7 lah itu masa-masa high season,” jelasnya.

“Kalau makin gemuk (rutenya), demand makin tinggi, biasanya harganya jadi tinggi juga,” sambungnya.

Meski sudah ada tren kenaikan harga tiket pesawat, Adita mengaku belum menemukan maskapai yang menerapkan harga melebihi batas atas yang telah ditentukan.

“Sudah ada (tren kenaikan), tapi yang saya juga sampaikan itu kita belum mengidentifikasi adanya pelanggaran. Tapi kalau naru (harga) di paling atas, ada. Sudah ada,” ucapnya.

Mendagri Ingatkan Maskapai Tak Aji Mumpung Naikkan Harga Tiket

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mewanti-wanti maskapai penerbangan untuk tidak mematok harga paling tinggi saat periode mudik lebaran 2024 ini. Pasalnya, tingginya harga tiket ketika permintaan meningkat akan mengerek inflasi di sektor transportasi.

“Jangan sampai demand tinggi kemudian patokan (di harga) tertinggi, mumpung gitu, mereka untung tapi nanti dampaknya (biaya) transportasi naik, inflasi akan naik, dan harga pangan juga akan naik,” tuturnya di sela-sela Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, ditulis Selasa, 5 Maret.

Tito bilang harga tiket pesawat kerap menjadi penyumbang utama terhadap inflasi di periode mudik Lebaran serta Natal dan Tahun Baru. Karena itu, dia ingin maskapai bisa menentukan harga tiket tidak terlalu tinggi.

“Ini paling penting sekali, selalu setiap menjelang hari raya dan Natal Tahun Baru penyumbang nomor satu adalah tarif angkutan udara,” kata Tito.

Lebih lanjut, Tito pun meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mengumpulkan para maskapai guna membahas mengenai harga tiket pesawat pada periode mudik Lebaran 2024.

“Kami mohon betul kalau bisa dikumpulkan teman-teman airlines, supaya jangan lah mengambil harga patokan tertinggi tapi ya yang wajar yang bisa (terjangkau), karena demand-nya tinggi sekali,” tuturnya.