Jaga Ketahanan Energi, Indonesia akan Setop Ekspor Listrik EBT
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah akan menghentikan ekspor listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) demi menjaga ketahanan energi di Indonesia.

“Indonesia tahun 2025, minimal 25 persen dari total pemakaian energinya harus menggunakan energi baru terbarukan. Kalau negara kita aja belum cukup, ngapain ekspor? Kita optimalkan penggunaan energi baru terbarukan di dalam negeri,” ujar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kepada media, Kamis, 2 Februari.

Dia menyampaikan, tahun ini pemerintah Indonesia masih terus melanjutkan upaya percepatan hilirisasi dengan menghentikan ekspor komoditas primer yaitu bauksit dan akan dilanjutkan dengan penghentian ekspor timah.

Hal ini menjadi upaya nyata pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri.

“Indonesia terus bergerak ke arah industri yang ramah lingkungan. Ke depannya investasi didorong pada sektor hilirisasi yang masif," jelasnya.

Sesuai arahan Presiden Jokowi, lanjutnya, pemerintah akan terus maju dalam melakukan hilirisasi dan pengembangan energi hijau yang ramah lingkungan.

"Kita harus terus maju. Apabila dibawa ke WTO (World Trade Organization) kita bisa ajukan banding. Jangan pernah mau didikte negara manapun. Kita mulai stop ekspor bauksit dan selanjutnya ke sektor timah dan gas. Kita akan bangun ekosistem untuk methanol, soda gas, blue amonia di Papua Barat. Ini betul-betul sekarang yang menjadi fokus kita,” pungkasnya.