Diapit Konglomerat Chairul Tanjung dan Erick Thohir, Sri Mulyani: Keduanya Termasuk <i>Crazy Rich</i> Indonesia, Pengusaha Sukses Pembayar Pajak Pribadi Tarif Tertinggi!
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Chairul Tanjung, dan Erick Thohir. (Foto: Instagram @smindrawati)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara perihal crazy rich yang tengah hangat diperbincangkan masyarakat Indonesia. Sri Mulyani pun menunjuk konglomerat Chairul Tanjung dan Erick Thohir sebagai crazy rich sebenarnya.

Hal tersebut dikemukakan Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya @smindrawati. Ia mengaku senang mendengar Chairul Tanjung dan Erick Thohir saling "berlomba" menyampaikan bahwa keduanya sudah taat membayar pajak secara jujur dan benar.

"Saya diapit @erickthohir dan Pak Chairul Tanjung - dua orang tajir di Indonesia. Kira-kira apa yang diobrolkan kita bertiga?" tulis Sri Mulyani, dikutip Selasa 22 Maret.

"Saya tertawa senang mendengar pak @erickthohir dan pak CT berlomba menyampaikan bahwa mereka sudah taat membayar pajak dan menyampaikan daftar harta secara jujur dan benar, termasuk harta yang ada di luar negeri," imbuh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Sri Mulyani pun tak segan menyebut Chairul Tanjung dan Erick Thohir sebagai crazy rich Tanah Air.

"Keduanya termasuk “crazy rich” Indonesia. Pengusaha sukses..! Keduanya pasti masuk kelompok masyarakat yang harus membayar pajak penghasilan orang pribadi dengan tarif pajak tertinggi yaitu 35 persen," jelas Sri Mulyani.

"Itulah AZAS KEADILAN PAJAK, yang kaya membayar dengan tarif lebih tinggi, sedangkan kelompok masyarakat yang tidak mampu dan UMKM dengan omzet dibawah 500 juta TIDAK membayar pajak. Mereka justru MENDAPAT BANTUAN pemerintah. Apa saja bantuan pemerintah dari uang pajak yang dikumpulkan?" tambah dia.

Sri Mulyani pun menjabarkan apa saja bantuan pemerintah yang dihasilkan dari pajak. Ini menurutnya, mencerminkan pajak memang digunakan sebaik-baiknya untuk masyarakat di Indonesia.

"10 juta keluarga Program Keluarga Harapan (PKH) mendapat transfer tunai langsung untuk per keluarga, Pemerintah juga memberikan bantuan tunai untuk membeli sembako bagi 18,8 juta keluarga. Uang pajak dari rakyat juga kembali ke rakyat," kata Sri Mulyani.

"Mau tahu contohnya? Berbagai program subsidi seperti : Listrik dan BBM dan LPG 3 kg yang dipakai rakyat itu memerlukan subsidi hingga ratusan triliun. Pupuk untuk petani, kredit bersubsidi KUR untuk UMKM, bea siswa untuk murid dan mahasiswa, pembayaran iuran BPJS bagi 98 juta rakyat tidak mampu. SEMUA dibayar dengan uang pajak anda," tulis Sri Mulyani.