Stafsus Erick Thohir: Komisaris dan Direksi BUMN Sesuai Bidangnya
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga (Foto: Instagram @arya.m.sinulingga)

Bagikan:

JAKARTA - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga menepis tudingan politikus PDIP, Adian Napitupulu, bahwa ada upaya titip-menitip jajaran komisaris dan direksi BUMN. Sebab, tak pernah ada informasi lowongan untuk umum pada jabatan itu.

Arya membenarkan bahwa pemilihan jajaran komisaris dan direksi tidak terbuka untuk umum. Namun, ia mengklaim kriteria orang yang akan menduduki jabatan pimpinan BUMN tersebut adalah orang yang berlatar belakang sama dengan bidang industri perusahaan.

"Proses dipilihnya direksi itu dan komisaris itu adalah mencari orang yang tepat, yang punya kemampuan, yang punya latar belakang di industri tersebut," ucap Arya saat dikonfirmasi, Jumat, 24 Juli.

Dia mengklaim, tidak sembarangan pihaknya menempatkan seseorang. "Misalnya, orang dengan latar belakang di hukum, finance (keuangan, red) atau SDM, dia punya track record sebagai direksi maupun komisaris, yang punya kekuatan dalam pengawasan atau punya pengalaman-pengalaman di perusahaan sebelumnya," tambah dia.

Menurut dia, tudiangan Adian soal tertutupnya porses pemilihan jajaran direksi dan komisaris, karena sebenarnya dia tak mengerti tahapan pemilihan direksi dan komisaris BUMN.

Arya bilang, sebuah perusahaan memang tidak pernah membuka lowongan secara terbuka bagi umum untuk posisi direksi dan komisaris. Ini tak hanya berlaku bagi perusahaan pelat merah, melainkan semua perusahaan.

"Pernyataan Bung Adian ini malah menunjukan bahwa bung adian ini tidak mengerti budaya koorporasi. Ini lucu. Mana ada perusahaan pernah membuka lowongan pekerjaan untuk direksi atau komisaris secara terbuka Perusahaan manapun, mau yang besar seperti Google atau Alibaba atau apa, (perusahaan) itu dalam mencari komisaris atau direksinya mana pernah terbuka," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengatakan sekitar 6.000-an lebih orang yang duduk sebagai komisaris maupun direksi di seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah orang-orang titipan. 

Angka tersebut, sambung aktivis '98 tersebut, merujuk pada pernyataan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan jumlah seluruh perusahaan pelat merah tersebut mencapai 1.000 hingga 2.000 perusahaan.

"Dari 6.000 hingga 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan," tegas Adian dalam acara Bincang Santai Bersama Adian Napitupulu yang ditayangkan di akun YouTube Ngobrol Yuk 2020, Kamis, 23 Juli.

Menurut dia, semua direksi dan komisaris BUMN adalah orang-orang titipan karena selama ini tak pernah ada informasi lowongan bagi masyarakat umum untuk mendaftar dengan membawa surat lamaran dan diuji kemampuannya.

"Saya mau nanya, pernah tidak kita baca di koran, di internet, atau dapat informasi ditempelkan dalam flyer dicari lowongan untuk orang mengisi posisi direksi dan komisaris BUMN. Ada enggak? Ada enggak? Enggak pernah ada," tegasnya.

"Artinya apa, posisi direksi dan komisaris BUMN ini bukan posisi yang dibuka untuk rakyat sehingga dia bisa datang membawa lamaran pekerjaan berikut cv (curiculum vitae), kemudian diseleksi. Tidak, tidak pernah dibuka," imbuh Adian.