Megawati Lagi Sering Diserang Isu Hoaks, PDIP: Sengaja Bikin Partai Tak Solid Gagalkan Hattrick 2024
Megawati saat Sidang Paripurna I dan II serta Rapat Kelas Rakernas I(Foto via laman resmi PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - PDI Perjuangan punya analisa kenapa ketua umum mereka, Megawati Soekarnoputri lagi sering diserang isu miring. Mulai dari kritis masuk ICU hingga yang terbaru adalah isu meninggal dunia.

Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno menjelaskan kalau isu-isu itu sengaja digulirkan terus oleh pihak tertentu. Tujuannya untuk membuat banyak kubu di internal partai.

"Ada dugaan hoax kali ini dimaksudkan untuk membangkitkan faksionalisme dlm tubuh partai," kata Hendrawan saat dihubungi VOI, Senin 13 September.

Kalau sudah tercipta banyak faksi di partai, otomatis kader menjadi tidak solid. Dan konsolidasi partai yang terus dilakukan selama ini untuk bisa menghadapi Pemilu 2024 menjadi terganggu.

Hendrawan yakin, isu ini diciptakan karena banyak yang khawatir dengan langkah PDIP di tahun 2024 mendatang. " Sehingga partai menjadi tidak solid dalamrangka menciptakan hattrick dalamkontestasi 2024," tegas dia.

Hendrawan meminta isu ini tidak perlu lagi ditanggapi. Hoaks akan publik menjadi bodoh karena memotong akal sehat.

"Hoax melahirkan perseteruan karena sering bermuatan nafsu mengadu domba dan mengacaukan," tandasnya.

Sebelumnya, Megawati kembali diserang isu miring. Setelah pekan lalu disebut kritis hingga masuk ICU dan dijawab dengan tampil bugar saat membuka sekolah partai, kini Megawati diisukan lebih sadis, tutup usia.

Isu ini ramai beredar di TikTok. Ada sebuah video yang diunggah akun TikTok, @dhianrama18. Membuat narasi di dalam video dengan sangat bombastis, "Turut Berduka Cita Telah Meninggal Dunia Ibu Megawati Soekarnoputri. Semoga Amal Ibadah Beliau Diterima Oleh Allah SWT|".

Supaya terkesan serius, akun ini juga memasukkan potongan suara politisi PDIP Henry Yosodiningrat. Tidak jelas juga dalam konteks apa dia berbicara. Hanya diambil potongan suara untuk bisa meyakinkan isu hoaks ini.

"Kami para politisi dari PDI Perjuangan banyak belajar dari almarhum beliau meninggalkan kesan dan kenangan yang sangat baik sangat mendalam”