Bagikan:

JAKARTA – Mural wajah mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‘404: Not Found’ ramai dibincangkan di media sosial. Hingga kini kepolisian Kota Tangerang tengah mencari pembuat mural wajah mirip Jokowi di bawah jembatan layang Jalan Pembangunan I, Batu Ceper, Tangerang, Banten.

Menilik lebih dalam apa arti ‘404: Not Found’ dan apa kaitannya dengan wajah orang nomor satu di Indonesia, pakar telematika Roy Suryo memberi penjelasan terkait kode tersebut.

"Heboh mural yang katanya mirip "Presiden", padahal tidak ada nama, bahkan initial sekalipun, hanya kode komputer, diteliti Ilmiah "Face Comparation" dengan foto-foto yang asli, ternyata hasilnya semua dibawah 70%," terang Roy Suryo kepada VOI, Minggu 15 Agustus.

Menurut Roy, persoalan mural ‘404: Not Found’ ini tidak akan ketemu juga dalam Undang-Undang terkait pelanggaran lambang negara.

"Sama saja dicari-cari di UU soal "lambang negara" juga "404: Not Found"," tegas Roy Suryo.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menjelaskan istilah 404: Not Found ini berawal dari Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire (CERN).

Diketahui CERN adalah sebuah organisasi Eropa yang digunakan untuk melakukan riset nuklir. Menurut Roy Suryo, dulunya dalam CERN terdapat Ruang 404. Namun nyatanya ruangan tersebut tidak pernah ada, bahkan pernah juga dikait-kaitkan dengan pesawat.

Sehingga kemudian munculah sebuah mitos jika sebuah file tidak ditemukan setelah dicari-cari terus menerus, maka akan ditulis menjadi 404: File Not Found.

"Istilah "404" trending gara-gara hanya ada mural yang disebut-sebut mirip "lambang negara" (padahal dicari-cari dalam UU, juga "tidak ketemu" kalau wajah orang, alias "404: Not Found" juga)," katanya lagi. "Kini jadi Blunder," sambungnya.

Banyak yang bertanya, apa kaitannya ‘404: Not Found’ dengan mural wajah mirip Presiden Jokowi, yang membuat si pelukis dikejar polisi.

“Makanya saya sebut ini blunder, karena dalam UU pasti akan "404: Not Found" (tidak ketemu) juga kalau mau dicari hubungannya antara wajah yang mirip dengan lambang negara. Apalagi wajah tersebut dibawah 70% kemiripannya.” pungkas Roy.