Bagikan:

BOGOR – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, mendorong percepatan pembebasan lahan dan pembangunan jalan baru sebagai akses menuju Stasiun Batutulis, menyusul bencana longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan.

Iwan menyarankan agar proses pembebasan lahan menggunakan dana Biaya Tak Terduga (BTT) untuk mempercepat mobilitas warga yang telah terganggu lebih dari sebulan.

“Bisa pakai BTT agar cepat ditangani. Kemarin Komisi IV sudah mengecek langsung dan berkomunikasi dengan Pemkot Bogor. BTT atau anggaran perubahan bisa digunakan, tapi yang cepat pakai BTT,” kata Iwan Suryawan, Senin 29 April.

Politisi PKS yang akrab disapa Abah Iwan itu menyoroti kondisi warga Bogor Selatan yang harus memutar jauh akibat akses utama terputus. Ia juga mengingatkan risiko kerusakan pada jalan alternatif akibat beban kendaraan yang meningkat.

Abah Iwan mengapresiasi respons cepat Pemkot Bogor, Pemprov Jawa Barat, dan pemerintah pusat dalam menangani bencana ini, termasuk rencana menjadikan area longsor sebagai ruang terbuka hijau.

“Respons Pak Wali Kota, Pak Wakil, dan Pak Gubernur sudah cepat. Tinggal implementasinya diawasi. Sudah ada pengerjaan di lokasi jalan amblas untuk dijadikan taman,” ujarnya.

Ia juga meminta pemerintah tetap memperhatikan warga terdampak, khususnya pedagang di sekitar lokasi.

“Kami berharap Pemkot Bogor terus berkomunikasi aktif, mendata warga yang membutuhkan bantuan karena akses jalan mereka terputus,” tambahnya.

Sejak Selasa pekan lalu, perbaikan awal di lokasi longsor dimulai dengan pengupasan aspal dan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT). Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menjelaskan bahwa setelah TPT selesai, area amblas akan difungsikan sebagai Leuweung Batutulis, ruang terbuka hijau baru di Bogor.

Di sisi lain, pembebasan lahan untuk jalur baru menuju Stasiun Batutulis tengah dipercepat. Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyampaikan bahwa skema pembiayaan pembebasan lahan sebesar Rp45 miliar akan dibagi 50 persen antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bogor.

Ketua Komisi IV DPRD Jabar, Rizaldy D. Priambodo, menambahkan bahwa proses teknis dan pembahasan anggaran sedang dikaji bersama Badan Anggaran DPRD dan Gubernur Jawa Barat.

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, yang meninjau lokasi pada pertengahan April, menegaskan bahwa jalan lama tidak bisa digunakan kembali karena alasan geologis.

“Dari hasil kajian, jalan ini tidak bisa dipakai lagi. Ada mata air di bawahnya. Jalan baru akan dibuka lewat Lawang Gintung ke Stasiun Batutulis,” ungkap Dedi.

Pemkot Bogor saat ini tengah melakukan negosiasi dengan pemilik lahan seluas 3.000 meter persegi. Setelah pembebasan, akan dilakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) sebelum masuk tahap konstruksi jalan.

Pemerintah Kota Bogor juga telah membentuk tim khusus yang terdiri dari Dinas PUPR, Disperumkim, dan Dishub untuk menangani proyek ini. Tim tersebut akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dedie memastikan, meskipun biaya pembangunan jalan diperkirakan hanya sekitar Rp5 miliar, seluruh proses akan dijalankan tahun ini. Pemkot Bogor juga telah melobi Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, dalam pertemuan di Kantor Pusat Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 9 April.

Dengan percepatan ini, pemerintah berharap konektivitas Bogor Selatan dapat segera pulih, aktivitas ekonomi warga kembali normal, serta risiko lalu lintas akibat jalan alternatif yang padat bisa ditekan.