Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon para komandan tingginya di Kursk untuk memberi selamat kepada mereka atas "kemenangan" dan berakhirnya operasi untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah di Rusia barat, lapor kantor berita Rusia mengutip pernyataan Kremlin Hari Minggu.

Pasukan Rusia selama berbulan-bulan telah mendesak pengusiran pasukan Ukraina yang melakukan serangan mendadak lintas perbatasan Agustus lalu dan merebut banyak wilayah.

"Putin memberi selamat kepada mereka atas kemenangan tersebut dan berterima kasih kepada mereka atas kerja heroik mereka," kantor berita Rusia mengutip pernyataan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir Reuters 28 April.

Peskov mengatakan, Presiden Putin berbicara kepada komandan yang bertanggung jawab atas operasi Kursk dan komandan unit yang "secara khusus menonjolkan diri" mereka.

Sebelumnya, kantor berita pemerintah RIA melaporkan, seorang komandan militer Rusia memberi tahu Presiden Putin bahwa "sisa-sisa yang tersebar" dari tentara Ukraina yang tersisa di wilayah Kursk akan segera dihancurkan.

"Saat ini kami telah merebut kembali pemukiman Gornal dan bertahan di jalan-jalannya, yang sepenuhnya berada di bawah kendali kami," kata komandan itu, mengacu pada sebuah desa di dalam perbatasan Rusia.

Komandan itu, yang dikutip oleh RIA, mengatakan pasukan Rusia terus membersihkan wilayah hutan di sebelah barat dan selatan Gornal.

Pada Hari Sabtu, Presiden Putin memuji apa yang disebutnya sebagai kegagalan total serangan oleh pasukan Ukraina di Kursk, setelah Rusia mengatakan mereka telah diusir dari desa terakhir yang mereka kuasai.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menulis tentang operasi garis depan pada Hari Minggu, mengatakan pasukan Ukraina tetap aktif di Kursk dan di wilayah tetangga Rusia, Belgorod.

Mengutip laporan Panglima Militer Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi, Presiden Zelensky mengatakan pasukan Rusia telah melancarkan hampir 70 serangan terhadap posisi Ukraina pada Hari Minggu, dengan kondisi yang masih "sulit" di banyak wilayah.

Sebagian besar pertempuran, kata Presiden Zelensky, terus berlanjut di tiga sektor front timur: Pokrovsk, yang menjadi target Rusia selama berbulan-bulan, serta Kramatorsk dan Lyman.

Diketahui, pasukan Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022 dan kini menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina.