JAKARTA - Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan rasa terima kasih setelah negaranya dikecualikan dari daftar tarif impor Presiden AS Donald Trump, dengan mengutip hubungan baik pemerintahnya dengan pemerintahan Trump.
Dalam konferensi pers, Kamis (3/4), Sheinbaum memuji perlakuan baik Trump terhadap Meksiko, yang terhindar tarif menyeluruh sebesar 10 persen yang dikenakan Trump terhadap beberapa negara Amerika Latin.
“Seperti yang Anda ketahui, acara ini direncanakan sehubungan dengan apa yang mungkin terjadi kemarin selama presentasi yang dilakukan Presiden Amerika Serikat mengenai kerangka perdagangan baru yang dia usulkan untuk seluruh dunia,” katanya di hadapan ribuan pendukung dan pejabat tinggi pemerintahannya.
“Beruntungnya, dan berkat hubungan yang kuat yang telah kami bangun dengan pemerintah Amerika Serikat melalui koordinasi dan kolaborasi, sesuatu yang sangat penting terjadi kemarin: pengakuan terhadap perjanjian dagang Amerika Serikat-Meksiko-Kanada, yang sangat krusial saat ini,” tambahnya, seperti dilansir Antara.
Namun, seorang pejabat Gedung Putih yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Anadolu bahwa Kanada dan Meksiko tidak dikenakan dalam tarif baru itu karena sebelumnya telah menghadapi sanksi dari Trump untuk menekan mereka agar mengambil tindakan lebih besar terhadap migrasi dan aliran fentanil ilegal melintasi perbatasan AS.
Pejabat tersebut mencatat bahwa jika tarif yang ada saat ini dihentikan atau ditangguhkan berdasarkan tindakan mereka, maka akan dikenakan tarif dari rezim baru tersebut.
BACA JUGA:
Meski begitu, Sheinbaum tetap memuji Trump atas perlakuan istimewa terhadap Meksiko.
“Kita harus selalu menghargai kesediaan Presiden Amerika Serikat untuk terlibat dalam dialog dengan rasa hormat terhadap negara kita. Kita adalah tetangga, dan kita memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dan berkoordinasi,” ujarnya.
Sementara itu, di Brasil, Trump mengenakan tarif 10 persen atas ekspor dari negara dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin tersebut, yang mendorong Presiden Luiz Inacio Lula da Silva dan pemerintah Brasil untuk mencari tindakan balasan.
“Mengingat keputusan Amerika Serikat untuk mengenakan tarif tambahan terhadap produk Brasil, kami akan mengambil semua tindakan yang tepat untuk membela perusahaan dan pekerja kami, dengan menggunakan Undang-Undang Timbal Balik Ekonomi yang disetujui kemarin oleh Kongres Nasional dan dengan merujuk pada pedoman Organisasi Perdagangan Dunia,” kata Lula.
Kongres Brasil tengah mengesahkan rancangan undang-undang yang memungkinkan presiden untuk melancarkan aksi dagang balasan terhadap negara atau blok ekonomi yang berusaha merugikan daya saing Brasil.
Undang-Undang Timbal Balik Ekonomi tersebut baru-baru ini telah dipercepat pengesahannya oleh Senat, dan kini Dewan Rendah tengah memproses pengesahannya menjadi undang-undang minggu ini.