Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengumumkan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk korban gempa yang kembali melanda Myanmar pada Kamis, 3 April. Hal ini dinyatakan oleh Menko PMK, Pratikno sebagai pimpinan dari misi kemanusiaan.

Selain itu, Kepala BNPB, Suharyanto juga menyampaikan total bantuan 64 ton dari swasta dan 60 ton total bantuan Pemri. Keseluruhan total bantuan tersebut sebesar 124 ton atau senilai USD 1,2 juta.

Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan pengiriman bantuan ini merupakan bentuk solidaritas rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar yang terdampak gempa bumi sejak 28 Maret lalu.

“Pemerintah Indonesia berharap bantuan berisi obat-obatan, alat sanitasi, dan kebutuhan pokok dari masyarakat Indonesia tersebut dapat membantu meringankan beban penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak,” ucap Menlu Sugiono melansir rilis, Jakarta, Kamis, 3 April.

Bantuan yang diberikan terdiri dari obat-obatan dan alat kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Myanmar dan Thailand.

“Bapak Presiden telah memerintahkan Menko PMK dan Kepala BNPB untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan bagi Myanmar," tambah Menlu Sugiono.

"Sekaligus, Bapak Presiden juga menyampaikan bela sungkawa mendalam dan empati yang tulus kepada rakyat Myanmar yang menjadi korban gempa," katanya.

Pihak Menlu melakukan Upacara Pelepasan Bantuan Kemanusiaan di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma pada hari yang sama.

Sebelumnya, Pemerintah Myanmar telah meminta bantuan kepada masyarakat internasional, termasuk Pemerintah Indonesia, untuk membantu penanggulangan bencana alam akibat gempa bumi pada 28 Maret 2025.

Gempa di Myanmar berkekuatan 7,7 skala Richter, berjarak 13 km arah barat laut dari Kota Sagaing, dengan gempa susulan di dua kota terbesar di Myanmar, yakni Mandalay dan ibu kota Nay Pyi Taw.