AMBON - Kapolda Maluku Irjen Eddy Sumitro Tambunan memastikan jaminan keamanan di wilayah Tulehu dan Tial pascakonflik atau perkelahian antarpemuda yang terjadi di Desa Tial, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, akhir maret lalu.
Untuk menjamin keamanan di wilayah tersebut, Kapolda berencana mendirikan Pos Pengamanan di Tulehu dan Tial serta menindak tegas pelaku yang terlibat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Berikan kesempatan kepada aparat untuk melakukan penyelidikan atas kejadian ini," kata Eddy di Ambon, Antara, Kamis, 3 April.
Dalam penanganan masalah ini, pihaknya bersama Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Koorsahli yang mewakili Pangdam XV/Pattimura dengan Raja Negeri Tulehu serta tokoh masyarakat telah melaksanakan rapat kamtibmas di kantor Desa Tulehu.
Rapat ini dilakukan sebagai langkah untuk memastikan keamanan dan ketertiban pasca-terjadinya bentrokan antar pemuda di Desa Tial.
Kapolda mengaku sangat menyayangkan kejadian yang terjadi, terutama pada momen perayaan Idulfitri.
"Seharusnya, kita saling menghargai, menghormati, dan menjalin silaturahmi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam menjaga situasi kamtibmas yang aman," ujarnya
Terkait perkelahian antarpemuda di Tial, Kapolda telah mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi perkembangan situasi. Langkah-langkah tersebut antara lain konsolidasi internal dengan mengumpulkan serta memberikan pengarahan kepada perwira dan Kapolsek sejajaran Polresta Pulau Ambon. Tujuannya adalah untuk memastikan wilayah hukum Polresta tetap kondusif dan tidak terpengaruh oleh kejadian tersebut.
Kapolda menyampaikan bahwa Gubernur Maluku juga akan memfasilitasi pengobatan korban dan menanggung biaya pengobatan serta biaya duka.
"Kami juga akan menyerahkan persoalan ini kepada aparat untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku," ungkapnya.
Ia mengimbau kepada Raja dan tokoh masyarakat di kedua desa tersebut agar dapat meredam warganya dan tidak bertindak sendiri.
"Jangan main hakim sendiri. Kalau ada yang terjadi, sampaikan kepada kami. Jangan sampai merusak citra Negeri Tulehu yang sudah terkenal. Ini aset kita," katanya mengingatkan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya. Kapolda Maluku beserta forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) lainnya menjamin bahwa situasi sudah aman, dan masyarakat dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa.
Sebelumnya, perkelahian ini berawal ketika seorang pemuda Desa Tial, yang berinisial SL, menegur tiga pemuda dari Desa Tulehu (JM, RO, AS) yang sedang mengendarai sepeda motor di Dusun Salameti, Desa Tial.
Tidak terima ditegur, ketiga pemuda tersebut berhenti dan melakukan penganiayaan terhadap SL menggunakan senjata tajam. Kejadian ini memicu reaksi spontan masyarakat setempat yang kemudian melakukan penganiayaan terhadap ketiga pelaku.
BACA JUGA:
Akibatnya, korban berinisial RO meninggal dunia, sedangkan JM dan AS mengalami luka-luka serius dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Tulehu untuk perawatan medis.