Anies-Muhaimin Siapkan 6 Program Konkret untuk Kesejahteraan Guru
Diskusi visi misi dan program AMIN untuk kesejahteraan guru di Sekretariat Koalisi Perubahan (FOTO: Abdul Aziz Masindo-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pasangan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyiapkan 6 program konkret untuk kesejahteraan guru.

Hal ini disampaikan oleh Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dalam diskusi membedah visi, misi dan program paslon nomor urut 1 untuk kesejahteraan Guru di Sekretariat Koalisi Perubahan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa 16 Januari.

Dewan pakar Timnas AMIN Fahrus zaman Fadhly mengatakan kesejahteraan guru di Indonesia saat ini masih tertinggal di berbagai negara maju.

"Mas Anies dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa kualitas dan kesejahteraan guru adalah prioritas utama untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Mas Anies percaya bahwa guru bukan hanya harus mengajar, tetapi juga menginspirasi dan memotivasi siswa," kata Fahrus.

Timnas AMIN sambung dia, bertekad untuk mengikuti langkah seperti pada negara Swiss, Luxemburg, Kanada, Jerman, Australia, Belanda, Amerika Serikat, Irlandia, Denmark, dan Austria dalam memberikan prioritas tinggi pada kesejahteraan guru.  

Sementara pengamat pendidikan Kholid Harras menyebutkan jumlah guru di Indonesia sekitar 3,36 juta yang terdiri atas 52 persen PNS dan 48 persen non-PNS.

"Guru non-PNS, seperti guru honorer dan di yayasan ini nasibnya sampai saat ini belum jelas. Banyak guru yang hanya digaji Rp300.000 per bulan, Rp500.000 per bulan, Rp1 juta per bulan. Ini realitas. Jadi, ini kondisi para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa." ucap Kholid.

Sedangkan Dewan Pertimbangan Timnas AMIN Awalil menekankan akan mempercepat kenaikan status guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dan lainnya.

 

Adapun 6 program Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk kesejahteraan guru sebagai berikut:

1. Mempercepat kenaikan status guru honorer menjadi PPPK. Program ini bertujuan untuk mengakomodasi guru honorer dalam sistem pendidikan formal dengan memberikan mereka status yang lebih stabil dan pengakuan sebagai ASN PPPK.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan keamanan kerja dan hak-hak yang lebih baik bagi guru honorer. 

2. Beasiswa guru dan anak guru dengan dana abadi guru. Program Dana Abadi Guru dirancang untuk membantu guru dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi mereka, serta memberikan kesempatan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak guru. 

3. Mempercepat proses sertifikasi 1,6 juta guru aparatur sipil negara (ASN) dan swasta.

Sertifikasi guru merupakan langkah penting dalam meningkatkan standar kualitas pengajaran dan profesionalisme di bidang pendidikan. 

4. Insentif guru madrasah dan guru yang bertugas daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.

Inisiatif ini bertujuan untuk memotivasi guru yang bekerja di lingkungan yang lebih menantang dan memberikan penghargaan atas dedikasi mereka. 

5. Bonus pensiun Rp10 juta untuk guru ASN. Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada guru ASN atas jasa dan kontribusi mereka. Hal ini diharapkan agar memberikan manfaat tambahan yang signifikan bagi guru yang memasuki masa pensiun. 

6. Perlindungan hukum bagi guru. Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi guru, menjamin keamanan mereka dalam menjalankan tugas mengajar. 

Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Didin Saripudin menilai, visi misi dan program AMIN untuk peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru dapat mendorong kesejahteraan.

"Visi dan misi AMIN kita ketahui antara kesejahteraan dan kualitas, profesionalisme guru. Kemudian berpengaruh juga, jika kesejahteraan naik, maka kualitas (guru) meningkat, tetapi tidak otomatis. Oleh karena itu harus dibarengi dengan program peningkatan kualitas," kata Didin.