Prabowo: Hanya Orang Buta Hati yang Tidak Mau Akui Keberhasilan Jokowi
Capres Prabowo Subianto di Bandung/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

BANDUNG - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyebut hanya orang buta yang tidak mau mengakui keberhasilan Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat sebagai presiden dua periode.

Prabowo awalnya menyinggung soal persatuan, kerukunan dan perdamaian yang harus dibangun oleh bangsa Indonesia. Terlebih di tengah kondisi global saat ini.

"Betapa besarnya bangsa ini, bangsa keempat terbesar di dunia. Dari segi jumlah penduduk bangsa terkaya ke 6, tentunya bangsa sebesar ini selalu akan diganggu oleh kekuatan-kekuatan lain dan inilah sejarah kita. Jangan kita lupakan sejarah, bangsa yang lupakan sejarah, bangsa yang tidak mau belajar dari sejarah ditakdirkan bangsa itu akan punah," ujar Prabowo saat menghadiri deklarasi Gempita di gedung Sudirman Grab Ballroom, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 27 Desember.

Menurut Prabowo, perdamaian harus dibangun bukan hadir dengan sendirinya. Koalisi Indonesia Maju (KIM), kata dia, ingin melanjutkan perdamaian dan pembangunan yang sudah diciptakan pemerintahan Jokowi

"Jangan sekali-kali menganggap perdamaian hadiah dari langit, perdamaian seperti buah duren yang jatoh dari pohon, tidak. Perdamaian sulit, harus diupayakan, butuh jiwa besar butuh kesabaran, butuh keikhlasan, perdamaian butuh kejujuran, perdamaian butuh iktikad baik," jelasnya.

Menurut Menteri Pertahanan itu, hanya orang yang buta hati yang tidak melihat keberhasilan Jokowi menjaga perdamaian. Bahkan sebagai rivalnya di Pemilu 2014 dan 2019, Prabowo juga diajak bergabung ke pemerintahan untuk membangun negara bersama-sama.

"Dan presiden Jokowi, harus kita akui ini periode kedua beliau, selama beliau memimpin hanya orang yang buta hati yang tidak mau mengakui apa yang sudah dirintis," tegas Prabowo.

Prabowo lantas bercerita lagi soal persaingannya dengan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Meski kalah, Jokowi tetap merangkul dengan mengajak Prabowo bergabung ke dalam kabinet.

"Saya, saudara tahu, dua kali pemilu saya bertanding melawan Pak Jokowi, dua kali kalah, tapi, yang terakhir tunggu dulu biar saya selesai dulu begitu beliau menang, apa tindakan beliau? Beliau mengajak saya bersatu beliau menjadikan pesaing beliau lawan tanding beliau ajak bersatu untuk bersama-sama berbakti dan mengabdi kepada rakyat Indonesia," katanya.

"Ini pelajaran dan ini juga tekad saya tekad Koalisi Indonesia Maju demi rakyat Indonesia, demi bangsa Indonesia bilamana insyaallah kita menerima mandat dari rakyat kita akan mengajak semua kekuatan berbakti pada rakyat Indonesia," sambungnya.

Kendati demikian, Prabowo tak masalah jika ada pihak yang memilih oposisi jika dirinya berkuasa. Menurutnya, oposisi perlu asalkan tujuannya untuk membangun tanah air.

"Yang mau tetap beroposisi kita butuh juga, tidak ada masalah, tapi oposisi yang cinta tanah air bersama-sama mengoreksi cinta bangsa rakyat Indonesia, ini tujuan kita dan ini fokus kita," pungkasnya.