Pemkab Tangerang Instruksikan ke Seluruh Faskes Soal Pencegahan Monkeypox
Ilustrasi Foto: Antara

Bagikan:

TANGERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melakukan pencegahan penyebaran cacar monyet (monkeypox) dengan melakukan tracing atau penelusuran.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang dr Sumihar Sihaloho telah mengintruksikan seluruh lapisan pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi penyakit ini.

“Sudah membuat surat edaran ke faskes (fasilitas kesehatan) tentang kewaspadaan terhadap monkeypox,” kata Sumihar dalam keterangannya, Selasa, 24 Oktober.

Meski hingga saat ini belum ditemukan suspect di Kabupaten Tangerang yang terpapar penyakit cacar monyet ini, ia tetap meminta seluruh lapisan kesehatan untuk terus mengantisipasi.

Selain itu, harus siap kapan pun untuk melakukan tindak-tindakan jika ada orang yang dicurigai terpapar penyakit monkeypox ini.

“Intinya siaga jika menemukan kasus dicurigai monkeypox dan tindakan-tindakan khusus jika apa yang harus dilakukan faskes," ucapnya.

Dalam kesempatannya, Sumihar meminta masyarakat untuk tetap mengatur pola hidup sehatnya. Terlebih terkait kerbersihan lingkungan setempatnya.

“Karena dengan begitu penyebaran dari berbagai penyakit yang ada bisa dilakukan pencegahan sedini mungkin,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak enam kasus cacar monyet atau monkeypox di Jakarta diidap orang memiliki orientasi biseksual dan HIV (ODHIV).

"Dari hasil penelusuran diketahui enam pasien cacar monyet merupakan ODHIV dan memiliki orientasi biseksual," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Senin 23 Oktober.

Maxi bilang, mayoritas pasien terkonfirmasi cacar monyet adalah laki-laki berusia produktif antara 25-29 tahun, sementara sisanya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium per 13 Oktober 2023, kata Maxi, Kemenkes mendeteksi total tujuh kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia pada tahun ini.

Jumlah tersebut di luar satu kasus perdana yang ditemukan di Indonesia pada medio 2022.

Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Rinciannya, satu kasus dilaporkan dari Jatinegara, Mampang satu kasus, Kebayoran Lama satu kasus, Setiabudi dua kasus, Grogol Petamburan satu kasus, dan Kembangan satu kasus.