Pekan Depan Sekjen PBB Bahas Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam dengan Presiden Erdogan, Zelensky dan Lavrov
Kiri-kanan: Sekjen PBB Guterres, Menlu Lavrov, Presiden Erdogan, Presiden Zelensky. (Wikimedia Commons/evan schneider, kuhlmann MSC, kremlin, president.gov.ua/Kolase VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan mendiskusikan pembaharuan kesepakatan biji-bijian dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, serta dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minggu depan, di sela-sela gelaran Majelis Umum PBB.

"Minggu depan, saya akan menerima Presiden Zelensky, saya akan menerima Presiden Erdogan, saya akan menerima Menteri Lavrov, dan tentu saja, masalah ini akan menjadi topik pembicaraan kami," ujar Sekjen PBB seperti melansir TASS 14 September.

Sekjen Guterres mengatakan, ia akan mengadakan kontak terpisah dengan perwakilan Federasi Rusia, Ukraina dan Turki dan tidak berencana untuk mengumpulkan mereka bersama-sama.

"Saya tetap bertekad untuk melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membangun inisiatif Laut Hitam, ekspor bahan makanan Ukraina, dan juga untuk melanjutkan pekerjaan kami sehubungan dengan fasilitasi dalam rezim sanksi terhadap produk makanan dan pupuk Rusia," ujar Sekjen Guterres.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Erdogan memberi sinyal baik akan kemungkinan pulihnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, usai bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Sochi pekan lalu.

Pekan ini, Presiden Erdogan mengatakan, setiap upaya pemulihan kesepakatan yang mengabaikan Rusia akan gagal.

Rusia meninggalkan kesepakatan pada 17 Juli lalu, setelah sebelumnya diperpanjang beberapa kali, sehingga meski ada perang, pengiriman melalui Laut Hitam bisa berlangsung aman. Moskow mengatakan, itu diambil lantaran poin-poin terkait Rusia dalam kesepakatan tersebut belum terealisasi.

Sementara, Ukraina melalui Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan mereka tidak akan mengubah sikapnya mengenai kesepakatan tersebut, mengatakan ingin adanya jalur alternatif terkait pengiriman biji-bijian.