5 Hiu Tutul Kerap Terpantau di Perairan Krueng Raya Aceh, 1 Terperangkap Jala Dilepaskan Nelayan
Nelayan melepaskan seekor hiu tutul raksasa terperangkap dalam jala di kawasan bibir Pantai Selat Malaka atau perairan Krueng Raya Aceh. (Antara)

Bagikan:

ACEH - Seekor hiu tutul raksasa berukuran sekitar 8 meter terperangkap dalam pukat darat alias jala nelayan di kawasan bibir Pantai Selat Malaka. Hiu itu dibebaskan nelayan yang melihatnya saat mencari ikan.

"Jadi saat nelayan tradisional menarik pukat (jala) sudah ada ikan hiu itu, tapi tidak diapa-apakan oleh nelayan," ujar Sekretaris Panglima Laot Lhok Krueng Raya, Yusman Ahmad di Aceh Besar, Kamis 24 Agustus, disitat Antara.

Ia menjelaskan, nelayan asal Gampong Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar yang membebaskan hiu itu sudah mengetahui bahwa satwa tersebut dilindungi dan patut diselamatkan. Hiu itu akhirnya dibebaskan digiring kembali ke laut.

"Tadi dilepas langsung oleh nelayan, tidak diganggu dan diapa-apakan, mereka juga tidak ingin menjual," katanya.

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, ikan hiu memang kerap terpantau di bibir Pantai Selat Malaka atau perairan Krueng Raya sejak sebulan terakhir dengan jumlah sekitar lima ekor.

Namun hiu yang terperangkap dalam pukat darat nelayan tersebut hanya satu ekor dan langsung dilepaskan liar kembali ke laut.

Sementara itu Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek mengatakan hewan mamalia tersebut jenis hiu tutul (Rhincodon Typus) atau hiu pays (paus) atau juga disebut hiu bodoh.

Menurut Miftach, hiu tutul tersebut termasuk dalam hiu yang dilindungi sehingga nelayan dianjurkan untuk menyelamatkannya.

"Hiu yang dilindungi secara penuh dan hukum adat laot (laut) menganjurkan kepada nelayan untuk menyelamatkan dan melindunginya," ujar Miftach.

Sementara itu Kapolsek Masjid Raya, Ipda Rolly Yuiza Away mengatakan pihaknya memang mendapatkan informasi dari pihak penjaga pantai atau KPLP bahwa di kawasan Pelabuhan Malahayati terlihat seekor hiu tutul.

Polsek Masjid Raya juga sangat mengapresiasi nelayan Krueng Raya yang sudah melepaskan kembali biota laut tersebut ke laut.

"Yang kami lihat saat ini adalah masyarakat, khususnya nelayan Krueng Raya, sudah memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada di laut," tandasnya.