Banjir Sebabkan 746 Hektare Lahan Padi di Aceh Tenggara Gagal Tanam
Arsip Foto - Petani melangsir padi yang di panen paksa akibat terendam banjir di Desa Meunje, Aceh Utara, Aceh, Kamis (13/10/2022). (ANTARA FOTO/Rahmad)

Bagikan:

BANDA ACEH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara menyebutkan 746 hektare lahan padi dan 119 hektare lahan jagung di daerah itu gagal tanam akibat banjir yang melanda wilayah setempat dalam beberapa hari terakhir.

“Padi di daerah kita ini memang banyak baru ditanam, jagung juga demikian. Jadi gagal tanam karena banjir ini,” kata Kepala Diskominfo Aceh Tenggara Zul Fahmy dikutip ANTARA, Rabu, 23 Agustus.

Zul Fahmy menjelaskan 746 hektare lahan padi yang gagal tanam akibat banjir itu tersebar di sembilan kecamatan. Sedang 119 hektare lahan jagung yang gagal tanam tersebar di lima kecamatan.

Untuk itu, lanjutnya, Pj Bupati Aceh Tenggara Syakir telah menyurati Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada Senin (21/8) lalu untuk meminta bantuan benih padi dan jagung, serta alat dan mesin pertanian (alsintan).

Pemkab Aceh Tenggara meminta sebanyak 18.650 kilogram benih padi untuk didistribusikan ke sembilan kecamatan terdampak, yang dibagikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing kecamatan. Selain itu pihaknya juga meminta bantuan 3.730 liter pupuk organik cair untuk padi. 

“Kita juga butuh alsintan dalam bentuk traktor tangan untuk pengolahan lahan padi yang sudah rusak ditimbun lumpur dan material lainnya. Jadi kita minta 16 traktor tangan,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta bantuan 1.785 kilogram benih jagung untuk lima kecamatan dan 595 liter  pupuk organik cair sebanyak 595 liter dan dua traktor tangan untuk mengolah lahan jagung yang sudah rusak.

Hingga saat ini kondisi 10 kecamatan terdampak banjir di Aceh Tenggara sudah kondusif. Air yang menggenangi rumah warga sudah mengering dan volume air di beberapa lokasi sudah berkurang.

“Pihak BPBD Aceh Tenggara juga sedang dan telah melakukan pembersihan rumah ibadah, sekolah, rumah warga, yang tergenang lumpur yang sudah menjadi tanah timbun,” ujarnya.

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan banjir di Aceh Tenggara terjadi sejak Kamis (17/8) yang meluas hingga ke 10 kecamatan yang dipicu intensitas hujan tinggi.

Adapun daerah yang terdampak meliputi Kecamatan Bambel sebanyak 23 gampong (desa), Lawe Sumur sebanyak enam gampong, Semadam

sebanyak lima gampong, serta Kecamatan Bukit Tusam sebanyak delapan gampong.

Selanjutnya Kecamatan Lawe Bulan sebanyak lima gampong, Babussalam tiga gampong, Tanoh Alas dua gampong, Lawe Sigala-Gala empat gampong, Lawe Alas dua gampong, dan satu gampong di Kecamatan Babul Rahmah.

Korban terdampak akibat peristiwa itu mencapai 8.101 jiwa dalam 2.230 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 59 desa pada 10 kecamatan di Aceh Tenggara.