Tiga Warga Sipil Ditembak KKB Saat HUT ke-78 RI, DPR Minta TNI-Polri Harus Tegas
Lustrasi Satgas Madago Raya dari TNI-Polri (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi III DPR mengecam tindakan kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Nduga, Papua yang menembak mati tiga warga sipil di Nduga, Papua, bertepatan dengan perayaan HUT ke-78 RI.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, meminta TNI-Polri merespons keras tindakan provokasi KKB tersebut.

"Saya rasa (penembakan warga sipil oleh KKB) merupakan provokasi KKB yang harus sangat kita respons keras," ujar Sahroni kepada wartawan, Kamis, 18 Agustus.

Menurut bendahara umum Partai NasDem itu, tindakan KKB di peringatan kemerdekaan RI sudah mengusik harga diri dan kedaulatan NKRI.

"Selain sudah sangat jahat menembak warga sipil, pemilihan momen 17 Agustus mengesankan KKB ingin mengusik harga diri dan kedaulatan NKRI," katanya.

Oleh karena itu, legislator dapil Jakarta itu menilai TNI-Polri harus tegas menyikapi KKB yang terkesan ingin menjatuhkan harga diri NKRI.

"Saya meminta aparat TNI dan Polri melakukan aksi keras namun terukur untuk merespons hal ini. TNI dan Polri harus bersikap tegas dan terukur jangan dibiarkan injak-injak harga diri negara," ucap Sahroni.

Diketahui, tiga warga sipil meninggal dunia setelah ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Komplek Yosoma, Jalan Batas Batu, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Rabu, 16 Agustus, sehari jelang perayaan HUT RI ke 78.

Tiga warga sipil yang tewas dalam kejadian ini, terdiri dari dua warga asli Papua dan satu warga pendatang. Yakni Steven Didiway, Michael Rumaropen dan Samsul Ahmad.

Selain itu, dua unit mobil juga dilaporkan terbakar dalam aksi yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut