Kemenag Pastikan Asuransi Jemaah Haji Indonesia yang Wafat Diproses di Tanah Air
Calon haji Indonesia sakit dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada ibadah haji 2022. (Antara-Hanni Sofia)

Bagikan:

NTB - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram mengatakan asuransi jemaah haji yang meninggal di Makkah bakal diproses setelah rampung pemulangan semua jemaah haji Embarkasi Lombok 2023.

Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kota Mataram H Kasmi mengatakan, untuk mengusulkan asuransi haji yang meninggal, membutuhkan beberapa dokumen dari ahli waris dan panitia haji yang saat ini masih berada di Tanah Suci.

"Karenanya asuransi kita proses setelah semua jemaah pulang sebab ketua kloter dan dokter pendamping akan membuat laporan. Untuk barang-barangnya dibawa oleh ketua kloter," katanya di Mataram, NTB, Selasa 4 Juli, disitat Antara.

Dia bilang, setelah berbagai dokumen persyaratan usulan asuransi dilengkapi oleh ahli waris, barulah akan diusulkan ke pemerintah pusat melalui Kantor Kemenag NTB, bersama dokumen haji yang meninggal dari kabupaten/kota lainnya yang masuk dalam Embarkasi Lombok.

"Untuk besarannya, kami belum bisa mengetahui. Tugas kami hanya mengusulkan sementara proses pencairan nantinya sepenuhnya diterima langsung ahli waris," katanya.

Seorang haji bernama Lalu Marlan Warti (71) asal Kekalik Indah NTB diketahui meninggal di Tanah Suci setelah selesai melaksanakan berbagai rangkaian rukun wajib haji pada Sabtu 1 Juli. Jenazah yang tergabung dalam kloter 4 Embarkasi Lombok itu langsung dimakamkan di Makkah.

Sementara menyinggung tentang kondisi 687 haji asal Kota Mataram, Kasmi mengatakan, hingga saat ini kondisi semua jemaah dalam keadaan sehat walafiat.

"Informasi dari petugas setelah jemaah pulang dari Arafah, Alhamdulillah semua jemaah sudah segar bugar tidak ada yang dirawat di rumah sakit," katanya.

Sekarang jemaah haji sedang melaksanakan berbagai ibadah wajib seperti shalat wajib lima waktu, kemudian umrah sunah, dan zirah ke makam-makam sahabat Nabi, ulama, tempat bersejarah dan lainnya sambil menunggu waktu diberangkatkan ke Madinah.

Jemaah akan berada di Madinah selama delapan hari untuk melaksanakan shalat Arbain di Masjid Nabawi, serta berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat.

"Karena itu, sembilan hari sebelum pulang ke Tanah Air, jemaah akan ke Madinah. Untuk jemaah Mataram di kloter 4 dijadwalkan tiba di Bandara Lombok pada 24 Juli 2023," katanya.