BPBD Kalsel Tanggulangi Karhutla Seluas 10 Hektare di  Dekat Bandara Syamsudin Noor
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda area ring satu (rawan kebakaran) yakni wilayah Bandara Syamsudin Noor di Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalsel (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

Bagikan:

BANJARBARU - Tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda area Bandara Syamsudin Noor dengan luas lahan mencapai 10 hektare di Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru.

Informasi kebakaran hutan dan lahan tersebut diterima melalui tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kalsel pada Senin, sekitar pukul 14.30 Wita. Dan upaya pemadaman baru dihentikan sekitar pukul 18.00 Wita.

“Tim turun ke lapangan untuk memadamkan kebakaran lahan di area prioritas penjagaan sekitar bandara,” kata petugas lapangan Muhammad Rijali di Banjarbaru.

Medan di lapangan sulit untuk diakses, namun pihaknya tetap memastikan api tidak merambat ke permukiman warga.

Ia menyatakan walaupun karhutla merambat luas tetapi masih dapat dikendalikan oleh tim di lapangan agar tidak membahayakan perumahan penduduk setempat.

Sementara itu, pada kemarin Minggu (18/6) karhutla juga melanda lahan area Bandara Syamsudin Noor sebanyak lima hektare lebih yakni di Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.

Karhutla kembali terjadi hari ini di Kota Banjarbaru yang melahap lahan mencapai 10 hektare dengan jarak radius sekitar satu kilometer dari permukiman warga.

Sebelumnya Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi mengatakan penanganan karhutla di Kalsel membutuhkan alat canggih yakni helikopter “water bombing”.

“Helikopter kita gunakan untuk menjangkau area kebakaran yang sulit dilalui oleh transportasi darat,” katanya saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Minggu, 18 Juni.

Bambang menuturkan BPBD Kalsel saat ini sedang menunggu kedatangan bantuan helikopter sebanyak 10 unit dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi karhutla yang semakin marak di Kalsel.