Airlangga Sebut Tak Ada Pembahasan Spesifik Koalisi, Jokowi Bicara Tantangan Perekonomian Masa Depan
Ketum Golkar Airlangga Hartarto/FOTO DOK Golkar

Bagikan:

JAKARTA - Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut Presiden Jokowi tak spesifik bicara politik termasuk koalisi besar. Jokowi justru berbicara soal perekonomian.

“Capaian pembangunan dan tantangan ke depan. Tadi kita tidak bahas spesifik (politik), tapi tantangan perekonomian ke depan yang juga sering disampaikan bapak presiden, terkait tantangan middle income kita mempunyai pemahaman sama 6 partai yang bertemu,” ujar Airlangga di kompleks Istana dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Selasa, 2 Mei.

Hal ini disampaikan Airlangga usai pertemuan Jokowi dengan ketum parpol koalisi kecuali NasDem. Pertemuan dihadiri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Plt Ketum PPP Mardiono.

“Kita membahas tadi yang saya sebut, masalah stunting kita bahas,” kata Airlangga.

Soal ketidakhadiran ketum NasDem, Airlangga mengaku tak menerima penjelasan.

“Penjelasan belum kita terima,” ujarnya singkat.

Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam wawancara terpisah mengatakan Presiden Jokowi menitipkan pesan agar para ketum parpol tetap kompak dan rukun demi kemajuan negara.

“(Bicara politik) secara praktis tidak, tapi titipan besar kita harus rukun, kompak bekerja sama demi negara,” kata Prabowo usai pertemuan dengan Jokowi di Istana.

Prabowo mengatakan, Jokowi dan para ketum parpol koalisi kecuali NasDem membahas kondisi ekonomi dan potensi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

“Perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan World Bank, ramalan IMF, Indonesia punya potensi bener-bener menjadi negara maju. Diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah 16 terbesar dan sangat mungkin kita bisa menjadi ekonomi keempat dunia. Itu titipan beliau kepada kita,” kata Prabowo.

Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum partai politik pertama yang meninggalkan Istana Merdeka, Jakarta, setelah 2,5 jam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah kecuali NasDem.

Megawati keluar dari lingkungan Istana Merdeka menggunakan mobil pelat B 42 pukul 21.38 WIB, Selasa, 2 Mei dan didampingi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Megawati tidak memberikan komentar sedikitpun ketika ditanya mengenai pertemuan pada Selasa malam ini. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepada wartawan tanpa berbicara apa pun.