Pengungsi Rohingya di Aceh Tersisa 307 Orang
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya melambaikan tangan saat akan diberangkatkan dari bekas kantor Imigrasi Punteut, Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (4/4/2023) malam. ANTARA FOTO/Rahmad

Bagikan:

BANDA ACEH - Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Perwakilan Indonesia menyebut pengungsi etnis Rohingya di Aceh tersisa 307 orang setelah beberapa di antaranya dipindahkan ke Pekanbaru, Riau.

Senior Communications Assistant UNHCR Indonesia Muhammad Yanuar Farhanditya mengatakan pemindahan pengungsi etnis Rohingya sebanyak 190 orang dari Aceh ke Pekanbaru tersebut pada Selasa (4/4) malam dengan menggunakan bus menuju Medan, Sumatera Utara.

"Dengan perpindahan ke Pekanbaru ini, saat ini terdapat 307 pengungsi Rohingya di Aceh," kata Yanuar dilansir ANTARA, Rabu, 5 April.

Pengungsi Rohingya yang dipindahkan dari Aceh adalah mereka yang menempati penampungan sementara Mina Raya, Kabupaten Pidie sebanyak 140 orang dan Rohingya di gedung bekas Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe sebanyak 50 orang.

"Mereka diharapkan tiba diakomodasi baru di Pekanbaru pada tanggal 6 April 2023," kata Yanuar.

UNHCR mengapresiasi pemerintah daerah dan masyarakat Aceh atas kemurahan hati dan dukungan kepada kelompok pencari suaka tersebut yang tiba sejak November 2022.

"Pada saat yang sama, kami berterima kasih kepada pemerintah daerah di Pekanbaru yang telah menerima pengungsi Rohingya di kota mereka," katanya.

Ke depannya, kata dia, UNHCR akan terus berkoordinasi dengan otoritas dan para mitra setempat untuk memastikan bahwa kebutuhan dan hak para pengungsi terpenuhi dengan baik.

Sementara itu, pengungsi yang masih berada di daerah Tanah Rencong tersebar di dua lokasi, di antaranya sebanyak 174 orang menempati penampungan sementara UPTD Dinas Sosial Aceh di Ladong, Aceh Besar dan 133 orang di Gedung Mina Raya, Pidie.