PKS Pesimistis Wacana Koalisi Besar Parpol Pro Jokowi Bakal Terwujud
Pimpinan parpol saat silaturahmi bersama Presiden Jokowi/FOTO via Instagram Ketum PAN Zulkifli Hasan

Bagikan:

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons wacana pembentukan koalisi besar yang mencuat usai pertemuan beberapa Ketua Umum (Ketum) partai pendukung pemerintah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di DPP PAN. 

Juru bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan pihaknya menyambut baik wacana pembentukan koalisi besar. Namun, kata dia, PKS pesimis koalisi besar itu akan terwujud. 

"Wacana koalisi besar bagus-bagus saja. Cuman kan tidak semudah mengucapkan, perlu pendekatan yang intens dengan para ketum KIB," ujar Mabruri, Senin, 3 Maret.

Menurut dia, sulitnya koalisi besar terwujud lantaran ada banyak kepentingan yang mesti diakomodir. Sehingga pengambilan keputusan akan memakan waktu lama.

"Ya politik kan kepentingan. Mengakomodir kepentingan banyak partai, kan perlu pembicaraan detail," kata Mabruri. 

Meski demikian, PKS tak masalah adanya pertemuan antara Jokowi dengan ketua umum partai pengusungnya. 

Diketahui, acara silaturahmi di DPP PAN itu dihadiri oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. 

Golkar, PKB, dan PPP sudah bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan Gerinda dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

"Di bulan Ramadan biasa itu namanya pertemuan-pertemuan. Apalagi sesama partai koalisi. Kan mencari berkah Ramadan," kata Mabruri. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan tertutup dengan lima ketua umum partai politik koalisi pemerintah di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu, 2 Maret. 

Dalam pertemuan selama sekitar satu jam itu, mereka turut membahas rencana pembentukan koalisi besar untuk menyongsong Pilpres 2024.

"Yang berbicara itu (soal koalisi besar) ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja," kata Jokowi kepada wartawan usai pertemuan itu.