Vatikan Sebut Kondisi Paus Fransiskus Membaik, Perawatan di Rumah Sakit Tetap Dilanjutkan
Ilustrasi Paus Fransiskus saat Misa Paskah. (Sumber: Vaticannews)

Bagikan:

JAKARTA - Kondisi kesehatan Paus Fransiskus berangsur membaik setelah dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran pernapasan, kata Vatikan pada Hari Kamis, menyebut Ia kembali beraktivitas ringan di kamar tempat dirawat.

Paus dilarikan ke rumah sakit pada Hari Rabu setelah mengeluh kesulitan bernapas, menimbulkan kekhawatiran baru atas kesehatan paus berusia 86 tahun itu, yang menderita sejumlah penyakit.

"Yang Mulia Paus Fransiskus beristirahat dengan baik pada malam hari. Gambaran klinisnya berangsur-angsur membaik dan dia melanjutkan perawatan yang direncanakan," kata juru bicara Vatikan Matteo Bruni dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 30 Maret.

"Pagi ini setelah sarapan, dia membaca beberapa surat kabar dan melanjutkan pekerjaannya," tambahnya.

Vatikan menunjukkan Paus Fransiskus tidak hanya terkurung di tempat tidurnya, pernyataan itu mengatakan Ia telah berdoa di kapel kecil di dalam kamar rumah sakit.

"Saya tersentuh oleh banyak pesan yang diterima pada jam-jam ini dan saya mengucapkan terima kasih atas kedekatan dan doa," tulis paus secara terpisah di Twitter.

Kendati demikian, Bruni tidak mengatakan kapan Paus Fransiskus akan meninggalkan rumah sakit Gemelli di Roma, Italia tempatnya dirawat.

Sebelumnya, Vatikan mengatakan pada Hari Rabu, Paus Fransiskus diperkirakan akan menghabiskan "beberapa hari" di sana.

Terpisah, Kantor berita Italia ANSA melaporkan sebelumnya, staf perawat "sangat optimis" bahwa, kecuali ada kejutan, paus dapat dipulangkan tepat waktu untuk perayaan Minggu Palma pada 2 April, awal dari minggu yang sibuk dengan berbagai upacara menuju Minggu Paskah pada 9 April.

ANSA, mengutip sumber rumah sakit yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa para dokter "untuk saat ini" mengesampingkan masalah jantung dan pneumonia pada Paus Fransiskus. Vatikan juga mengatakan bahwa ia tidak mengidap COVID-19.

Tidak jelas apakah pemimpin hampir 1,4 miliar umat Katolik di dunia ini, dapat mengambil bagian dalam berbagai kebaktian, bahkan jika ia diperbolehkan pulang pada akhir pekan.

Tahun lalu, Paus hadir tetapi tidak memimpin beberapa kebaktian Paskah karena sakit lutut yang dideritanya. Jika hal yang sama terjadi lagi, seorang kardinal akan ditunjuk untuk memimpin kebaktian. Jika paus dalam keadaan sehat, dia bisa mengikuti acara dari kursi.