Banyak Kasus Termasuk Dugaan Korupsi KONI Masih Penyelidikan, Polda Papua Barat Tambah Personel Penyidik
Ilustrasi penggeledahan dilakukan penyidik. (Antara-Aprilio A)

Bagikan:

PAPUA - Polda Papua Barat melakukan penambahan penyidik dalam satuan kerja Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) guna mempercepat pengusutan sejumlah perkara dugaan korupsi yang sedang ditangani. Termasuk dugaan korupsi pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Barat.

"Semua perkara dugaan korupsi sedang berproses (pengembangan), hanya kita masih terbatas pada sumber daya manusia (SDM), sehingga saya sedang menambah personel baru," ujar Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel TM Silitonga di Manokwari, Papua Barat, Jumat 18 November.

Daniel menambahkan, penambahan personel penyidik menjadi perhatian Kapolda sebagai evaluasi terhadap perkembangan penyelidikan sejumlah perkara dugaan korupsi yang belum ditingkatkan ke tahap penyidikan hingga akhir 2022 ini.

"Setelah memperkuat tim penyidik, saya akan mengecek satu-persatu perkara yang ditangani dalam tahun ini," ujarnya.

Adapun terkait kasus dugaan korupsi pada KONI Papua Barat ditelusuri berdasarkan laporan masyarakat yang masuk ke kepolisian.

Dalam perkembangan penyelidikannya, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Papua Barat Kombespol Romilus Tamtelahitu mengatakan, 24 orang saksi sudah dimintai keterangan. Mereka pengurus KONI Papua Barat termasuk oknum ketua harian dan bendahara.

Dia mengatakan, sejumlah dokumen pendukung penggunaan anggaran hingga laporan pertanggungjawaban (LPj) sudah dikantongi penyidik dan sedang dalam proses pengembangan mengingat penggunaan dana KONI Papua Barat pada tiga tahun anggaran 2019-2021 mencapai ratusan miliar rupiah.

Romilus mengatakan, penyidik fokus pada dugaan kasus korupsi mengenai honor atau insentif pengurus KONI Papua Barat, pendanaan cabang olahraga, kegiatan pengadaan, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan aliran dana KONI Papua Barat pada tiga tahun anggaran tersebut.

"Kami fokus dari bawah dulu, jika sudah lengkap semua bukti bahan dan keterangan, maka pasti ketua umum KONI Papua Barat juga akan dimintai keterangan karena penggunaan dana organisasi KONI punya keterkaitan satu dengan lainnya," ucap Romilus.