Pasukan Ukraina Lancarkan Serangan Balik Terhadap Rusia, Penasihat Presiden Zelensky: Jangan Berharap Kemenangan Cepat
Ilustrasi tentara Ukraina. (Wikimedia Commons/Паўлюк Шапецька)

Bagikan:

JAKARTA - Pembantu senior Presiden Volodymyr Zelensky Hari Rabu menyebut, orang-orang jangan berharap Ukraina meraih kemenangan cepat melawan pasukan Rusia, karena Kyiv tidak ingin kehilangan terlalu banyak personel saat melakukan serangan balik.

"Ini adalah proses yang sangat lambat, karena kami menghargai orang, karena kami membutuhkan sebanyak mungkin warga Ukraina untuk kembali ke rumah," kata Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Volodymyr Zelenskiy, melansir Reuters 31 Agustus.

"Tidak akan ada kesuksesan yang cepat. sukses yang cepat selalu berarti banyak darah," katanya dalam wawancara YouTube.

Sebelumnya pada hari itu, seorang pejabat regional mengatakan pasukan Ukraina telah "berhasil" di tiga wilayah di wilayah Kherson yang diduduki Rusia.

Diberitakan sebelumnya, Ukraina pada Hari Senin mengumumkan dimulainya serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu, untuk merebut kembali wilayah di selatan yang dikuasai oleh pasukan Rusia sejak invasi mereka enam bulan lalu.

"Hari ini kami memulai aksi ofensif ke berbagai arah, termasuk di wilayah Kherson," kata penyiar publik Ukraina Suspilne mengutip juru bicara komando selatan Natalia Humeniuk.

Ukraina mengatakan berhasil menerobos garis pertahanan Rusia di beberapa tempat di kota selatan Kherson, saat melancarkan kampanye serangan balik untuk merebut kembali wilayah yang duduki musuh.

"Saya harus mencatat hari ini pertahanan (Rusia) ditembus dalam beberapa jam," kata Oleksiy Arestovych. Pasukan Ukraina menembaki feri yang digunakan Moskow, untuk memasok wilayah yang diduduki Rusia di tepi barat sungai Dnipro di wilayah Kherson, tambahnya.

Sementara, Presiden Volodymyr Zelensky mengusir pulang tentara Rusia, saat Kyiv melancarkan serangan balik di wilayah selatan dekat Kota Kherson.

Dalam pidato malamnya Hari Senin Presiden Zelensky bersumpah, pasukan Ukraina akan mengejar tentara Rusia 'ke perbatasan'.

"Jika mereka ingin bertahan (hidup), saatnya militer Rusia melarikan diri. Pulanglah," ujar Presiden Zelensky.