Wagub DKI Klaim Angka Kemiskinan Naik Bukan Cuma di Jakarta Tapi di Indonesia, Faktanya?
Warga menjalani aktivitas di bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Melayu, Jakarta, September 2019. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim angka kemiskinan penduduk mengalami peningkatan, tidak hanya di Jakarta, namun juga di Indonesia.

Hal ini merespons hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam hal ini, BPS mencatat angka kemiskinan Jakarta pada Maret 2022 naik 0,02 persen dibanding September 2021.

"Jadi, peningkatan kemiskinan tidak hanya di DKI tetapi seluruh Indonesia. Itu disebabkan karena pandemi COVID-19 yang lebih dari dua tahun," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 15 Juli.

Riza mengaku saat ini pemerintah terus mengupayakan sejumlah program untuk mengentaskan kemiskinan, peningkatan perekonomian, hingga pengurangan angka inflasi.

"Jadi jajaran kami, Pak Gubernur, pimpinan kami di DKI untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pastikan keterdiaan barang, harga terjangkau, membuka lapangan pekerjaan, dan sebagainya," ucap Riza.

Terkait pernyataan Riza soal angka kemiskinan, BPS mencatat Jakarta mengalami peningkatan angka kemiskinan selama enam bulan terakhir. angka kemiskinan Jakarta pada periode Maret 2022 sekitar 502 ribu orang atau naik 3.750 oang dari bulan September 2021.

Kepala BPS DKI Jakarta Anggoro Dwitjahyono menjelaskan, salah satu penyebab penambahan jumlah penduduk miskin adalah penurunan daya beli masyarakat yang masih terdampak pandemi COVID-19 dan juga kenaikan harga barang jasa.

"Meningkatnya kasus baru COVID-19 karena varian Omicron selama periode Maret 2022 berdampak pada diberlakukannya pembatasan beberapa aktivitas ekonomi yang sebelumnya sudah mulai berangsur pulih. Perekonomian mulai membaik, namun daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih," urai Anggoro.

Namun, BPS mencatat angka kemiskinan di Indonesia tidak meningkat seperti pernyataan Riza. Persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2022 sebesar 9,54 persen, atau menurun 0,17 persen dari bulan September 2021.

"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 26,16 juta orang, menurun 0,34 juta orang terhadap September 2021 dan menurun 1,38 juta orang terhadap Maret 2021," ujar Kepala BPS RI, Margo Yuwono.