BMKG: Aceh Berpotensi Diguyur Hujan dan Angin Kencang hingga Lebaran
Ilustrasi - Sejumlah warga menggunakan perahu saat banjir melanda Kota Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (3/1/2022). (ANTARA FOTO/Rahmad/rwa)

Bagikan:

BANDA ACEH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan angin kencang serta hujan intensitas ringan hingga sedang masih mengguyur wilayah Aceh hingga Hari Raya IdulFitri 1443 Hijriah pada awal Mei. Warga diminta waspada potensi bencana hidrometeorologi.

“Kita perkirakan Aceh masih hujan hingga Lebaran nanti,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria di Banda Aceh dilansir Antara, Selasa, 26 April.

Zakaria menjelaskan Aceh masih dalam musim hujan ekuatorial, dimana hujan terjadi ketika matahari berada di garis khatulistiwa.

Saat berada di garis ekuator, matahari memanaskan permukaan laut baik di Samudera Hindia maupun Selat Malaka. Terjadi penambahan uap air hingga akhirnya membentuk awan-awan hujan di wilayah Aceh.

Sedangkan pada awal Mei nanti, kata dia, terdapat fenomena tersendiri yaitu perubahan arah angin dari timur ke barat. Ketika perubahan arah angin, maka terjadi perlambatan massa udara yang di dalamnya ada uap air sehingga bisa terjadi hujan.

“Perubahan arah angin ini sudah mulai sekarang, makanya sering angin kencang. Dan puncaknya nanti pada Agustus hingga September,” kata Zakaria.

Sebab itu, menurut dia, semua daerah di Tanah Rencong berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang, namun tidak merata. Terutama di daerah pegunungan seperti Pidie, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Subulussalam serta Aceh Tengah.

Begitu juga dengan potensi curah hujan di wilayah barat selatan Aceh dan timur Aceh.

Karena itu, dia meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadi bencana hidrometeorologi akibat perubahan cuaca, terutama banjir luapan, banjir bandang, serta tanah longsor.

“Aceh bagian tengah perlu waspada seperti di Bener Merah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, ini perlu waspada terhadap terjadinya banjir dan juga tanah longsor. Wilayah barat selatan juga perlu waspada di Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Aceh Jaya,” katanya.

Zakaria juga meminta masyarakat yang mudik Idul Fitri ke kampung menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun empat, untuk berhati-hati dengan kondisi jalan licin dan longsor akibat cuaca hujan dan angin kencang.

Selain itu, Zakaria juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap ketinggian gelombang laut yang berpotensi mencapai 2,5-3 meter di wilayah Aceh.

“Ketinggian gelombang ini juga pengaruhnya dari perubahan arah angin tadi, dari angin timur ke barat. Nelayan perlu berhati-hati saat melaut,” kata Zakaria.