<i>Voting</i> Majelis Umum PBB Tangguhkan Rusia dari Dewan HAM, China: Seperti Menambahkan Bahan Bakar ke Dalam Api
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun. (Sumber: FMPRC.Gov.Cn)

Bagikan:

JAKARTA - China menilai pemungutan suara mengenai resolusi penangguhan Rusia dari Dewan HAM PBB terkait dengan invasi dan "laporan pelanggaran berat dan sistematis dan pelanggaran hak asasi manusia" di Ukraina, hanya akan memperburuk konflik yang terjadi.

Sebanyak 93 negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat menyatakan dukungan terhadap resolusi penangguhan Rusia dari Dewan HAM PBB, berbanding 24 yang menolak termasuk China dan Iran, serta 58 negara menyatakan abstain termasuk Indonesia, Arab Saudi dan India dari total 193 anggota Majelis Umum.

Setelah abstain pada dua suara Majelis Umum sebelumnya, mitra Rusia China menentang resolusi tersebut pada Hari Kamis.

"Langkah tergesa-gesa di Majelis Umum, yang memaksa negara-negara untuk memilih pihak, akan memperburuk perpecahan di antara negara-negara anggota dan mengintensifkan konfrontasi antara pihak-pihak terkait, itu seperti menambahkan bahan bakar ke dalam api," kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun sebelum pemungutan suara, melansir Reuters 8 April.

Diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat mengatakan pada Hari Senin akan mencari penangguhan Rusia, setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh ratusan warga sipil di Kota Bucha.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan PBB "mengirim pesan yang jelas, penderitaan para korban dan penyintas tidak akan diabaikan."

"Kami memastikan pelanggar hak asasi manusia yang gigih dan kejam tidak akan diizinkan untuk menduduki posisi kepemimpinan hak asasi manusia di PBB," ujarnya dalam sambutan yang akan disampaikan ke Majelis Umum pada Kamis.

Dua pertiga mayoritas anggota pemungutan suara, abstain tidak dihitung, dapat menangguhkan sebuah negara dari 47 anggota Dewan Hak Asasi Manusia yang berbasis di Jenewa, Swiss karena melakukan pelanggaran berat dan sistematis hak asasi manusia.

Sementara, Rusia telah memperingatkan negara-negara anggota PBB, suara ya atau abstain pada inisiatf AS untuk menangguhkan Moskow dari Dewan Hak Asasi Manusia, akan dipandang sebagai 'isyarat tidak bersahabat' dengan konsekuensi untuk hubungan bilateral, menurut catatan yang dilihat oleh Reuters pada Hari Rabu.

Diketahui, sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari, Majelis telah mengadopsi dua resolusi yang mengecam Rusia dengan 141 dan 140 suara mendukung. Moskow mengatakan sedang melakukan "operasi khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina.

Dewan Hak Asasi Manusia tidak dapat membuat keputusan yang mengikat secara hukum. Keputusannya mengirimkan pesan politik yang penting, bagaimanapun, dan dapat mengizinkan penyelidikan. Bulan lalu dewan tersebut membuka penyelidikan atas tuduhan pelanggaran hak, termasuk kemungkinan kejahatan perang, di Ukraina.