Sponsor Formula E Belum Jelas, PSI: Kalau Tidak Mampu, Bilang
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - BUMD PT Jakarta Propertindo mengaku sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian sponsor untuk menyelenggarakan Formula E. Ketua DPW PSI DKI Michael Victor Sianipar menyayangkan hal tersebut.

"Info yang kami dapat, kerjasama sama sponsor semuanya baru lisan. Belum ada yang pasti, waktunya sudah sangat mepet. Balap mobil listrik dengan gaya balap karung ini," katanya, Selasa, 25 Januari.

Michael mengaku pihaknya masih menunggu penjelasan yang menyeluruh dari penyelenggara. Sebab, sejauh ini, Michael menilai penyelenggaraan tidak memiliki persiapan yang matang.

"Kami dari PSI, menunggu penjelasan. Kami berharap Pemerintah DKI Jakarta terbuka, kalau tidak mampu bilang, jangan dipaksa, nanti sirkuitnya jeblos. Tambah molor, tambah panik, pasti berantakan," ucap Michael.

Komisi B DPRD DKI pada Senin, 24 Januari, mencecar BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait rencana penyelenggaraan Formula E yang dilaksanakan lima bulan lagi.

Dalam rapat komisi ini, terungkap Jakpro belum memegang dana pembangunan sirkuit Formula E yang dikabarkana berasal dari sponsor.

Awalnya, Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, Gunung Kartiko menjelaskan penyelenggaraan Formula membutuhkan biaya Rp150 miliar. Sebagian anggaran sudah dipakai untuk pembelian alat untuk kebutuhan konstruksi pembangunan trek.

"Dana pembangunan trek secara total itu sekitar Rp150 miliar. Sebagiannya sekitar Rp70 miliar sudah dipakai membeli perlengkapan trek sejak tahun 2019," kata Gunung di gedung DPRD DKI.

DPRD kembali bertanya soal rencana yang akan dilakukan Jakpro untuk menutup kebutuhan biaya penyelenggaraan. Gunung menjawab, dana ini akan didapatkan dari pihak sponsor.

Namun, Gunung mengaku bahwa saat ini dana sponsor untuk menutupi kekurangan biaya gelaran Formula E belum masuk. Kata dia, belum ada perjanjian sponsorship yang sudah dilakukan secara resmi.

"Kita akan tutup rencananya dari sponsorship dan partnership. Jadi, sponsorship belum secara resmi kita open. Tapi, secara verbal secara pendekatan networking yang berminat, walaupun belum bisa kita declare (umumkan) di sini, karena belum ada hitam di atas putih," jelas Gunung.