Tangki Pertamina Terbakar Lagi, PPP: Tidak Bisa Dianggap Kejadian Biasa, Perlu Audit Investigatif Kualitas
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan kebakaran tangki di area kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap, Jawa Tegah harus dilanjutkan proses audit dan investigasi. Penyebabnya kejadian semacam ini bukan kali pertama terjadi.

"Kebakaran kilang ini bukanlah yang pertama kali namun sudah berulang dan tidak bisa dianggap sebagai kejadian biasa saja," kata Baidowi dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu, 14 November.

Audit dan investigasi, sambung Baidowi, harus dilakukan terhadap kualitas tangki yang digunakan di kilang-kilang minyak sehingga kejadian serupa tidak kembali terjadi.

"Perlu dilakukan audit investigatif terhadap kualitas tangki penampungan kilang-kilang tidak hanya di Cilacap mengingat kejadian serupa juga pernah terjadi di tempat lain seperti Balongan dan tempat lainnya," tegas dia.

Setelah audit dan investigasi dilakukan, selanjutnya, Pertamina harus melakukan langkah perbaikan dan antisipasi. Sehingga, kebakaran tangki minyak tidak lagi terjadi.

Lebih lanjut, pascakebakaran ini, Baidowi juga meminta agar Pertamina memastikan pasokan bahan bakar bagi masyarakat tidak terganggu.

Ke depan, Fraksi PPP mengusulkan Komisi VI melaksanakana Rapat Panitia Kerja (Panja). Hal ini bertujuan agar masalah kebakaran tangki kilang yang berulang dapat dibahas komperhensif.

"Untuk mengawasi persoalan ini, Fraksi PPP mengusulkan Panja di Komisi VI untuk bisa membahas secara komprehensif," ungkap Baidowi.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di tangki berisi Pertalite pada Sabtu, 13 November sekitar pukul 19.20 WIB dan berhasil dipadamkan pada pukul 23.05 WIB yang dilanjutkan dengan pendinginan.

Sebagai informasi, Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina dengan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.