ACEH - Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP, membantah kabar bahwa Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, merupakan kader partainya. Sebelumnya, Novi mengaku bahwa dirinya merupakan kader partai banteng melalui sebuah rekaman video.
"(Bupati Nganjuk, red) itu bukan kader partai. Kalau kader partai ada tahapannya, ada prosesnya minimal dia pernah ikut kaderisasi tingkat pertama, itu baru jadi kader. Nah, dia bukan," ungkap Djarot, Senin, 10 Mei.
BACA JUGA:
Dalam video unggahan MaduTV, Novi menyebut dirinya sebagai kader dari PDIP. Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah acara Musyawarah Anak Cabang (Musancab) PDI-P se-Kabupaten Nganjuk pada 27 Februari—2 Maret 2021.
"Saya ingin menyampaikan secara resmi dan sebenarnya bahwa saya ini kader PDI-P. Saya bukan kader partai lain," sebut Novi dalam video tersebut.
Partai Bupati Ngajuk Belum Jelas
Video tersebut dibagikan politikus PKB Luqman Hakim yang juga telah membantah bahwa Novi adalah kader PKB.
Djarot mengakui bahwa Novi memang diusung PDIP-PKB saat pencalonan pilkada. Namun, kata dia, hubungannya lebih dekat dengan partai pimpinan Muhaimin Iskandar.
"Bupatinya itu lebih dekat PKB, kan itu majunya diusung PDIP-PKB. Mungkin saja di PKB kan," katanya.
Djarot menegaskan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki kartu tanda anggota sebagai kader PDIP.
"Keliatannya enggak punya. Prosesnya dia enggak pernah ikut kaderisasi. Jadi, jelas dia bukan kader kita," jelasnya.
"Memang saya dapet video, dia pernah dateng waktu munascab ngaku kader PDIP. Hanya dateng sekali itu doang. Ngaku-ngaku gitu lho. Selama proses partai enggak pernah ikut. Termasuk pileg, pilpres itu kalau enggak salah adiknya itu kader dari PKB, calon di pileg, aku enggak kenal. Aku kenalnya sama wakilnya, sama bupatinya enggak kenal," tegas Djarot.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Bantah Bupati Novi Rahman Hidayat Kader Partai, PDIP: Ngaku-ngaku Gitu Lho! Waktunya Merevolusi Pemberitaan!