Kristal dalam Urine Belum Tentu Tanda Batu Ginjal, Berikut Penjelasan Dokter
Ilustrasi Batu Ginjal (Foto: Pixabay)

Bagikan:

ACEH - Kristal dalam urine belum tentu menjadi tanda ada batu di saluran kemih, termasuk ginjal. Menurut penjelasan Dokter Adistra Imam Satjakoesoemah dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), penderita perlu menjalani pemeriksaan radiologi sebagai konfirmasi.

"Walaupun cikal bakal batu adalah kristal di urine, tidak sama pasti ada batu. Sama sekali tidak," terang Adistra, Sabtu, 23 April, dikutip VOI dari ANTARA.

Pemeriksaan Terkait Kristal dalam Urine

Pemeriksaan radiologi yang umum biasanya USG sebab relatif mudah dilakukan. Selain itu, pemeriksaan dengan USG memberikan hasil secara real-time.

"Jadi harus ada evaluasi lanjut untuk konfirmasinya. Pemeriksaan radiologi yang paling utama biasanya USG. Kita harus nilai dan tahu kondisi ginjal, dan bagian kandung kemihnya," terangnya.

Gambaran batu ketika melalui pemeriksaan USG biasanya berwarna putih menyala terang disertai bayangan. Adistra menjelaskan bahwa biasanya batu-batu yang cukup besar, misalnya di atas 5 mm, akan terlihat jelas dengan pemeriksaan USG.

Meski begitu, akurasi USG hanya 70 persen. Ini bergantung kepada orang yang mengerjakan USG dan alat yang digunakan. Dokter biasanya juga menyarankan pasien melakukan pemeriksaan CT-Scan, terutama untuk mendeteksi batu-batu dengan ukuran relatif kecil dan tak bisa tampak jelas dengan USG.

"Kalau ingin tahu pasti khususnya untuk batu-batu yang kecil dan tidak yakin, yakni dengan CT-Scan karena mudah dilakukan dan tak butuh persiapan khusus. CT-Scan merupakan gold standard untuk melihat batu karena pemeriksaan ini menilai kepadatan suatu organ," tutur Adistra.

Dia menambahkan, ada tiga parameter untuk menilai batu melalui CT-Scan, yakni lokasi batu apakah di ginjal atau level ureter, ukuran batu, dan derajat kekerasan atau densitas batu yang bisa didapat melalui pemeriksaan CT-Scan.

Gejala Batu Ginjal

Batu pada ginjal atau saluran kemih sekitar 30-45 persen tidak memiliki gejala. Biasanya pasien baru mengetahui adanya batu saat tidak sengaja melakukan pemeriksaan USG atau lainnya. Keluhan biasanya akan muncul setelah batu menimbulkan sumbatan atau peradangan pada saluran kemih.

Gejala dapat berupa nyeri pinggang tumpul atau hebat, nyeri pada pada perut bagian bawah, disertai mual, muntah dan keringat dingin. Pasien juga bisa mengalami demam tinggi disertai menggigil, kemudian kencing berdarah, putih keruh atau pekat.

Selain itu, anyang-anyangan, sering merasa nyeri saat berkemih, sulit atau tidak bisa kencing dan kencing berpasir atau keluar batu juga dapat menjadi gejala batu ginjal.