ACEH – Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal panglima TNI. Menurut pengamat politik, Karyono Wibowo, hal tersebut bukan untuk proyeksi pemilihan presiden (pilpres) 2024, melainkan melanjutkan konsolidasi di jajaran.
Jenderal Andika Perkasa dinilai memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Menurut saya, itulah alasan pokok Presiden mengajukan Andika Perkasa," terang Karyono di Jakarta, Senin, 9 November.
BACA JUGA:
Ia melanjutkan, wacana Andika Perkasa maju di pilpres 2024 setelah menjadi panglima bukanlah bagian dari skenario penunjukkannya sebagai calon tunggal panglima TNI. Hal tersebut hanyalah pendapat spekulatif.
"Ada pihak yang berpendapat posisi Andika sebagai panglima bisa menjadi batu loncatan untuk melaju pada kontestasi pilpres 2024, menurut saya itu bagian dari kebebasan berpendapat. Saya menilai, itu merupakan pendapat spekulatif," terang Karyono.
Jenderal Andika Perkasa Berhak Mencalonkan Diri
Meski demikian, lanjut Karyono, Andika Perkasa memiliki hak untuk maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden setelah pensiun pada akhir tahun depan.
"Tentu setelah dia pensiun dari jabatan Panglima TNI pada Desember 2022 nanti," tambah Karyono.
Sebelumnya, Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Said Salahudin menilai jabatan panglima TNI membuka peluang Jenderal Andika Perkasa meramaikan bursa pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Walaupun saya percaya Pak Andika akan berpegang teguh pada Sapta Marga dan tidak akan pernah mau memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pilpres, tetapi kalau rakyat menginginkan beliau, mau bilang apa? Itu kan hak rakyat yang tidak boleh dibatasi," ujar Said dalam keterangannya, Minggu, 7 November.
Menurutnya, persetujuan DPR atas pencalonan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI tampaknya bakal mempengaruhi peta Pilpres 2024. Meski selama ini namanya belum muncul dalam hasil survei, tapi Said memprediksi, satu tahun ke depan situasinya akan lain. Dia meyakini, nama Jenderal Andika bisa saja moncer dalam hasil survei sebagai kandidat capres potensial.
"Rakyat itu kan simpel aja cara berpikirnya. Mereka akan mencari sosok yang menurut nalar subjektifnya memiliki kecakapan tertentu. Ada yang senang dengan figur berlatar belakang militer karena tidak diragukan semangat NKRI-nya. Ada yang senang dengan penampilan fisik yang gagah dan murah senyum, dan sebagainya," jelas Said.
Artikel ini telah tayang dengan judul Jenderal Andika Perkasa Pilihan Tunggal Jokowi Jadi Panglima TNI, Pengamat: Bukan Skenario Pilpres 2024.
Selain Andika Perkasa, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!